KOMPAS.com - Stres adalah bagian dari keseharian yang mustahil untuk dihindari.
Stres sebenarnya tidak selalu berdampak buruk. Sedikit stres bisa membuat kita tetap waspada dan membantu memotivasi diri sendiri.
Namun, terlalu banyak tekanan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Stres berlebihan dapat mengganggu kinerja pencernaan sampai pernapasan.
Tak hanya itu, stres juga dapat menyebabkan haid terlambat dan mengganggu kelancaran menstruasi atau haid para wanita.
Sebagian wanita saat stres bisa mengalami haid terlambat, haid terlalu banyak atau sedikit, sampai tidak haid sama sekali.
Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil
Tubuh manusia dirancang sensitif menghadapi beragam perubahan tak terduga. Perubahan tersebut turut memengaruhi sistem reproduksi wanita.
Melansir Everyday Health, stres dan menstruasi sebenarnya memiliki hubungan tidak langsung.
Stres dapat menekan fungsi bagian otak bernama hipotalamus. Bagian otak ini mengendalikan suhu sampai kelenjar utama tubuh yakni pituari.
Kelenjar pituari mengontrol kelenjar tiroid, adrenal, serta ovarium. Ketiganya saling bekerja sama mengatur hormon.
Baca juga: Apakah Saat Haid Tidak Boleh Keramas?
Saat ovarium bermasalah, produksi hormon estrogen, proses pelepasan sel telur, dan proses reproduksi lainnya ikut terganggu.
Dampaknya, wanita bisa mengalami haid terlambat, siklus haid maju, sampai tidak haid sama sekali.
Mengingat stres dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon, praktis stres juga bisa mengganggu frekuensi dan durasi menstruasi.
Akibatnya, darah haid yang keluar bisa terlalu sedikit, sangat banyak, haid sangat singkat, atau haid terlalu lama.
Baca juga: Kenapa Payudara Terasa Sakit dari Masa Subur sampai Menjelang Haid?
Melansir Health, penyebab haid terlambat antara lain stres, efek samping obat, kelenjar tiroid terlalu aktif, sampai kehamilan.