KOMPAS.com - Tekanan darah rendah adalah kondisi saat hasil pengukuran tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg.
Hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan dua angka. Angka pertama disebut tekanan sistolik atau kekuatan tekanan di pembuluh darah arteri saat jantung berdetak.
Sedangkan angka kedua menunjukkan tekanan diastolik atau kekuatan tekanan di pembuluh darah arteri saat jantung beristirahat di antara detak jantung.
Baca juga: Perbedaan Kurang Darah dan Darah Rendah
Melansir WebMD, seseorang dikatakan memiliki tekanan darah atau tensi normal apabila hasil pengukurannya menunjukkan angka 120/80 mmHg.
Dalam dunia medis, tekanan darah rendah disebut hipotensi. Pada orang dalam kondisi kesehatan prima, hipotensi tidak menimbulkan gejala tertentu.
Akan tetapi, pada orang tua atau pemilik gangguan kesehatan yang aliran darah ke jantung, otak, dan organ vitalnya terganggu, tekanan darah rendah bisa menjadi masalah serius.
Sebelum membahas tanda atau ciri-ciri darah rendah kambuh, kenali dulu penyebab darah rendah sebagai berikut.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal? Begini Cara Pengukuran Paling Akurat
Risiko tekanan darah rendah meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi ini bisa disebabkan aliran darah ke otot jantung dan otak menurun seiring tambahnya usia.
Selain itu, tekanan darah rendah juga bisa disebabkan penumpukan plak di pembuluh darah.
Di luar faktor usia dan penumpukan plak di pembuluh darah, penyebab darah rendah kerap kambuh bisa disebabkan:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.