Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Bisa Picu Masalah Pernapasan, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 03/12/2020, 06:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu dari empat negara di dunia yang memiliki gunung api terbanyak.

Beberapa gunung api di wilayah Indonesia juga mulai mengalami peningkatan aktivitas.

Tentunya, kondisi ini juga turut memengaruhi kondisi kesehatan masyarakat yang tinggal di dekat area pegunungan tersebut.

Erupsi atau letusan gunung berapi seringkali memicu gangguan kesehatan, salah satunya masalah pernapasan.

Baca juga: 4 Penyebab Asma yang Perlu Diwaspadai

Pasalnya, kabut vulkanik atau smog yang sering muncul saat erupsi bisa mengiritasi paru-paru dan memperburuk gangguan paru-paru yang sudah ada.

Kabut vulkanik mengandung abu,debu, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan berbagai gas berbahaya yang mencemari udara.

Kabut vulkanik juga mengandung aerosol yang sangat asam dan bisa masuk ke dalam paru-paru.

Menghirup kabut vulkanik bisa mengiritasi paru-paru dan selaput lendir. Tentunya, hal ini bisa memengaruhi fungsi paru-paru kita.

Partikel asam dalam kabut vulkanik juga bisa menyebabkan masalah berikut:

  • sesak napas
  • batuk
  • sakit kepala
  • sakit tenggorokan
  • produksi lendir berlebih.

Kabut vulkanik juga bisa memperburuk gejala pernapasan yang sudah ada, seperti asma, bronkitis, empisema, dan penyakit paru-paruonstruktif kronik.

Bagaimana mengatasinya?

Menurut American Lung Association, ada sejumlah cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru saat berada di area terdampak erupsi. Berikut caranya:

1. Hindari aktivitas di luar ruangan

Batasi aktivitas di luar rumah. Tutup pintu dna jendela agar debu atau kabut vulkanik tidak masuk ke dalam rumah.

2. Gunakan AC

Pasang AC dengan pengaturan resirkulasi agar udara luar tidak masuk ke dalam ruangan dan udara bersih akan bersirkulasi melalui AC dan pembersih udara.

Baca juga: Masalah Kesehatan Akibat Penggunaan AC, dari Pernapasan hingga Kulit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com