Dokter umumnya akan melihat kondisi rahim, ovarium, dan tes darah. Setelah itu, dokter baru memberikan rekomendasi perawatan program kehamilan yang paling tepat.
Opsinya antara lain dengan terapi obat kesuburan agar hormon membantu ovulasi, program bayi tabung in vitro fertilisation (IVF), sampai inseminasi buatan.
Baca juga: 3 Penyebab Protein Urine pada Ibu Hamil Tinggi dan Perlu Diwaspadai
Setiap kehamilan memiliki risikonya masing-masing. Tak terkecuali bagi wanita yang hamil di usia 40 tahun ke atas. Berikut beberapa risikonya:
Ibu hamil di usia 40 tahun ke atas lebih berisiko terkena diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit tiroid.
Beberapa penyakit kronis tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran, preeklamsia, dan bayi lahir prematur.
Jika ibu hamil memiliki penyakit kronis ini sebelum hamil, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter dan memastikan tubuh fit sebelum menjalani kehamilan.
Risiko hamil di usia 40 tahun ke atas lainnya yakni tingkat kebugaran umumnya di bawah rata-rata wanita yang hamil di usia 20-30 tahunan.
Wanita yang hamil saat usianya tidak lagi muda juga cenderung merasakan mudah lelah, nyeri, atau rasa tidak nyaman selama kehamilan yang lebih kentara.
Namun, risiko ini umumnya tidak terjadi pada ibu hamil di atas usia 40 tahun yang rutin berolahraga dan aktif bergerak.
Ibu hamil yang mengandung buah hatinya di usia lanjut juga bisa tetap berolahraga dengan aman. Pilihannya bisa dengan jalan kaki, yoga, atau berenang.
Baca juga: 8 Tanda Kehamilan Awal, Tak Hanya Mual dan Haid Terlambat
Setiap ibu hamil disarankan menjalani tes genetik sebelum menjalani program kehamilan atau sebelum hamil.
Namun, ibu hamil di usia 40 tahun ke atas lebih direkomendasikan menjalani skrining genetik. Pasalnya, usia ibu saat hamil adalah salah satu faktor risiko down syndrome.
Menurut National Down Syndrome Society, wanita berusia 40 tahun memiliki peluang 1 dari 100 melahirkan bayi dengan down syndrome. Angkanya melonjak jadi 1 dari 10 pada usia 49 tahun.
Kendati risiko hamil di usia 40 tahun ke atas terbilang kompleks, namun wanita tak perlu pesimistis.
Praktisi kesehatan yang berpengalaman, teknologi kesehatan modern, kesiapan fisik serta mental calon ibu yang prima dapat membantu meminimalkan komplikasi dan melahirkan bayi dalam kondisi sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.