Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detak Jantung Normal Per Menit sesuai Usia

Kompas.com - 11/12/2020, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Detak jantung adalah salah satu indikator kesehatan untuk memantau tingkat kebugaran tubuh.

Menurut American Heart Association, detak jantung atau denyut nadi menunjukkan berapa kali jantung berdegup. Dalam satu kali sesi pengukuran, denyut jantung dihitung setiap satu menit.

Detak jantung dapat dideteksi atau dipantau di nadi pergelangan tangan, siku bagian dalam, leher bagian samping, atau punggung telapak kaki.

Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya

Untuk mendapatkan hasil pembacaan denyut nadi paling tepat, letakkan tiga jari tangan Anda di atas nadi tempat detak jantung terdeteksi.

Setelah itu, hitung jumlah detaknya selama 60 detik atau selama satu menit.

 

Detak jantung normal per menit sesuai usia

Melansir Medical News Today, jantung adalah organ otot yang terletak di dada. Saat berdetak, jantung memompa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi penting ke seluruh tubuh.

Jantung yang sehat dapat memberikan pasokan darah kaya oksigen dan nutrisi yang tepat untuk tubuh.

Meskipun detak jantung normal bukan jaminan seseorang bebas masalah kesehatan, tapi bisa digunakan menjadi tolok ukur untuk mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan.

Untuk itu, penting untuk mengetahui apakah detak jantung Anda dalam rentang normal.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

Salah satu yang perlu dipantau adalah detak jantung istirahat atau denyut nadi saat seseorang berada dalam kondisi rileks.

Detak jantung normal saat beristirahat patokannya berkisar antara 60 sampai 100 kali detak per menit.

Agar hasilnya lebih akurat, pengukuran detak jantung ini perlu menunggu momentum yang tepat saat tubuh dalam kondisi yang benar-benar rileks.

 

Jika Anda baru mengerjakan aktivitas fisik, tunggu lima menit sebelum mengukur denyut nadi.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

-shutterstock -
Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) menerbitkan panduan detak jantung normal dalam kondisi istirahat sesuai usia. Berikut penjabarannya:

  • Usia di bawah 1 bulan: detak jantung normal 70 sampai 190 kali per menit
  • Usia 1 sampai 11 bulan: detak jantung normal 80 sampai 160 kali per menit
  • Usia 1 sampai 2 tahun: detak jantung normal 80 sampai 130 kali per menit
  • Usia 3 sampai 4 tahun: detak jantung normal 80 sampai 120 kali per menit
  • Usia 5 sampai 6 tahun: detak jantung normal 75 sampai 115 kali per menit
  • Usia 7 sampai 9 tahun: detak jantung normal 70 sampai 110 kali per menit
  • Usia di atas 10 tahun: detak jantung 60 sampai 100 kali per menit

Detak jantung akan semakin melambat saat seseorang melewati masa kanak-kanak menuju remaja.

Detak jantung olahragawan atau atlet yang terbiasa menjalani latihan fisik umumnya juga lebih lambat, terkadang detak jantung dalam kondisi istirahatnya bisa antara 40 sampai 60 kali per menit.

Kondisi ini dipengaruhi kemampuan jantung yang lebih efisien atau terampil dalam bekerja sebagai dampak positif latihan olah fisik.

Selain kecepatan, detak jantung normal juga ditakar dari ritmenya. Detak jantung normal berdegup teratur, stabil, dan tidak melompat-lompat.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kaki Bengkak Karena Jantung Bermasalah

Faktor yang memengaruhi kecepatan detak jantung

Ilustrasi detak jantung saat olahragashutterstock Ilustrasi detak jantung saat olahraga
Umumnya, jantung akan berdetak lebih cepat saat Anda aktif bergerak. Jantung akan berdegup lebih kencang untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke otot yang bekerja.

Semakin kerja keras, jantung akan berdetak lebih kencang. Detak jantung saat seseorang melakukan olahraga intens bisa mencapai 160 kali detak per menit.

American Heart Association merekomendasikan batas aman detak jantung normal maksimal saat olahraga adalah 220 kali detak per menit dikurangi usia seseorang.

Misalkan usia Anda 30 tahun, artinya batas aman maksimal detak jantung saat olahraga adalah 190 kali per menit.

Di luar aktivitas fisik, kecepatan detak jantung ini bisa berubah-ubah lantaran banyak faktor. Berikut beberapa di antaranya:

  • Usia
  • Suhu udara
  • Posisi tubuh apakah istirahat, duduk, atau berdiri
  • Emosi yang kuat terkait stres, cemas, bahagia, atau sedih
  • Berat badan
  • Obat yang dikonsumsi
  • Efek samping kafein, nikotin, atau narkoba

Baca juga: Gejala Jantung Bengkak dan Penyebabnya

Kapan perlu waspada detak jantung tidak normal?

Detak jantung dikatakan tidak normal apabila jantung berdetak dengan irama yang tidak beraturan.

Selain gangguan irama, detak jantung terkadang juga bisa lebih cepat atau lebih lambat dari kondisi normal.

Kondisi tersebut bisa jadi tanda penyakit jantung seperti aritmia atau atrial fibrillation.

Di beberapa kasus, detak jantung yang tidak normal tersebut tidak berbahaya. Namun, untuk memastikannya, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

Dokter umumnya akan melaksanakan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan tes elektrokardiogram (EKG) untuk memantau lebih lanjut denyut nadi pasiennya.

Detak jantung yang sehat sangat penting untuk melindungi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk jantung.

Untuk itu, pastikan Anda melakoni cara menjaga kesehatan jantung dengan rutin melakukan olahraga, mengurangi stres, tidak merokok, dan menjaga berat badan tetap ideal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau