Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/04/2020, 12:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Detak jantung adalah debaran jantung yang biasanya dihitung degupnya setiap menit.

Melansir Mayo Clinic, kondisi detak jantung manusia secara umum dapat berubah-ubah. Beragam faktor yang dapat memengaruhi perubahan detak jantung antara lain:

  • Usia
  • Tingkat kebugaran
  • Jenis aktivitas
  • Perokok, riwayat pembuluh darah, kolesterol, diabetes
  • Temperatur udara
  • Emosi
  • Bobot tubuh
  • Riwayat obat-obatan

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Saat Anda sedang banyak tekanan atau stres misalkan, detak jantung umumnya melonjak lebih tinggi.

Sementara saat sedang berbaring tanpa beban, detak jantung Anda cenderung melambat.

Detak jantung normal

Melansir Live Science, dalam kondisi rileks detak jantung normal manusia berusia di atas 18 tahun umumnya antara 60 BPM (detak per menit) sampai 100 BPM.

Sedangkan untuk anak-anak berusia 6-15 tahun, detak jantung normal saat rileks berkisar 70 BPM sampai 100 BPM.

Namun, saat detak jantung di bawah 60 BPM bukan berarti seseorang memiliki masalah kesehatan.

Orang yang cenderung aktif memiliki detak jantung yang lebih lambat karena otot jantung mereka tidak perlu bekerja keras untuk membuat detak jantung stabil.

Para atlet dan orang-orang yang sangat bugar saat kondisi tubuhnya rileks atau santai, detak jantungnya bisa berada di kisaran 40 BPM.

Baca juga: Makan Tahu Baik untuk Kesehatan Jantung, Begini Penjelasannya...

Denyut jantung yang lambat di bawah 60 BPM juga bisa jadi efek obat, terutama jenis penurunan tekanan darah tinggi.

Sementara untuk detak jantung maksimal seseorang, tidak ada patokan bakunya. Angkanya bisa bervariasi tergantung detak jantung normal setiap individu.

Meskipun ada rentang detak jantung normal yang luas, detak jantung yang tinggi atau rendah bisa jadi tanda masalah kesehatan.

Konsultasikan dengan dokter jika denyut jantung Anda saat rileks konsisten di atas 100 BPM.

Anda juga perlu berhati-hati jika Anda bukan orang yang sangat aktif bergerak tapi detak jantung saat rileks berada di bawah 60 BPM. Terutama jika disertai gejala pusing, sesak napas, sampai pingsan.

Baca juga: 6 Manfaat Jus Mangga, untuk Kesehatan Jantung sampai Daya Tahan Tubuh

Cara menghitung detak jantung

Detak jantung bisa dihitung dengan alat khusus pengukur detak jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com