Efek pubertas termasuk menumbuhkan rambut di tempat-tempat seperti ketiak dan selangkangan, serta mengembangkan payudara dan testis.
Beberapa hal juga terjadi pada kotak suara Anda selama memasuki masa pubertas, yakni:
Baca juga: 6 Perubahan Fisik Tanda Anak Gadis Memasuki Masa Pubertas
Perubahan ukuran, bentuk, dan ketebalan yang tiba-tiba ini dapat membuat gerakan pita suara Anda tidak stabil saat seseorang berbicara.
Hal ini membuat otot lebih mungkin tiba-tiba menegang atau kehilangan kendali, mengakibatkan pecah atau mencicit saat Anda belajar membiasakan diri dengan susunan anatomi baru di tenggorokan.
2. Memaksa suara lebih tinggi atau lebih rendah
Nada suara Anda dihasilkan dari pergerakan otot krikotiroid (CT).
Seperti otot lainnya, otot CT paling baik digunakan secara perlahan, hati-hati, dan dengan pelatihan.
Jika digunakan terlalu tiba-tiba atau tanpa pemanasan, otot bisa mengencang dan sulit digerakkan.
Khususnya otot CT, jika Anda mencoba menaikkan atau menurunkan nada secara agresif, atau bahkan menaikkan atau menurunkan volume tanpa melakukan beberapa latihan vokal, otot laring dapat mengencang, mengendur, mengembang, atau menyusut terlalu cepat.
Ini membuat suara Anda pecah saat otot CT bergerak cepat mencoba transisi antara nada atau volume tinggi dan rendah.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Bibir Hitam Secara Alami
3. Luka pita suara
Berbicara, bernyanyi, atau berteriak dalam jangka waktu yang lama dapat mengiritasi pita suara Anda dan bahkan merusak jaringan ini hingga mengakibatkan cedera yang dikenal sebagai lesi.
Saat lesi ini sembuh, jaringan vokal mengeras, meninggalkan area kapalan yang dikenal sebagai nodul.
Lesi juga bisa disebabkan oleh refluks asam, alergi, atau infeksi sinus.
Nodul dapat memengaruhi fleksibilitas dan ukuran pita suara Anda.