Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2021, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anemia adalah suatu kondisi di mana Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang (kronis). Dalam banyak kasus, anemia biasanya tidak menimbulkan komplikasi berat.

Akan tetapi, anemia yang dibiarkan tanpa penanganan juga bisa mengancam jiwa.

Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika kita tidak memiliki cukup sel darah merah, organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan tidak dapat bekerja dengan baik.

Baca juga: Yang Harus Kita Tahu tentang Varian Baru Virus Corona

Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah. Berikut berbagai komplikasi serius akibat anemia:

1. Lelah atau lesu

Anemia  dapat membuat kita merasa lelah, lemah dan lesu, sehingga lebih sulit untuk menjadi produktif dan efektif di tempat kerja.

Kita juga menjadi sering mengantuk dan merasa sulit untuk berolahraga secara normal.

2. Sistem kekebalan tubuh lemah

Anemia i yang parah dapat melemahkan sistem kekebalan, membuat kita lebih rentan terhadap pilek, flu, dan penyakit lain, serta infeksi.

3. Komplikasi jantung atau paru-paru

Kasus anemia berat berisiko mengalami takikardia. Takikardia adalah kondisi kelainan jantung yang membuat detak jantung tidak normal atau gagal jantung.

Kondisi ini bisa membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif dan suplai oksigen ke seluruh tubuh pun terhambat.

4. Komplikasi kehamilan

Wanita hamil yang mengalami anemia berat berisiko mengalami komplikasi selama kehamilan. Mereka juga berpotensi tinggi mengalami depresi pasca melahirkan.

5. Kematian

Beberapa anemia bawaan, seperti anemia sel sabit, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Kehilangan banyak darah dengan cepat mengakibatkan anemia akut dan parah dan bisa berakibat fatal.

Baca juga: Dianggap Mampu Turunkan Berat Badan, Ini 5 Bahaya Diet Keto

Mencegah anemia

Beberapa jenis anemia juga bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan mengandung nutrisi dan mineral berikut:

- Zat besi

Nutrisi ini bisa kita dapatkan dengan mengonsumsi daging sapi  kacang-kacangan, lentil, sereal yang diperkaya zat besi, sayuran berdaun hijau tua, dan buah.

- Folat

Selain supelmen, nutiri ini bisa kita temukan pada buah-buahan, sayuran berdaun hijau tua, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah.

- Vitamin B-12

Makanan kaya vitamin B 12 bisa kita temukan pada daging, produk susu, dan sereal serta produk kedelai.

- Vitamin C

Makanan yang kaya vitamin C antara lain buah dan jus jeruk, paprika, brokoli, tomat, melon, dan stroberi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau