Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ampuh Turunkan Berat Badan, Diet Atkins Juga Sebabkan Bahaya Kesehatan

Kompas.com - 07/01/2021, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Diet atkins merupakan salah satu jenis diet rendah karbohidrat yang dipercaya ampuh turunkan berat badan.

Prinsip diet ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat namun kaya akan lemak.

Jadi, mereka yang melakukan diet atkins tetap bisa mengonsumsi sosis, hamburger, dan sejenisnya, asalkan menghindari karbohidrat.

Pola diet ini diciptakan pada tahun 1960an oleh ahli jantung Robert Atkins.

Baca juga: Kabar Bahagia, Berenang Bantu Penyembuhan Gangguan Jantung

Menurutnya, karbohidrat adalah penyebab berbagai gangguan kesehatan dan penambahan berat badan.

Itu sebabnya, pola makan yang berfokus pada lemak, sedikit protein, dan sedikit karbohidrat dipercaya ampuh turunkan berat badan dan berbagai risiko kesehatan.

"Tujuan diet Atkins adalah mengubah metabolisme Anda. Anda membakar lemak tubuh yang tersimpan, bukan karbohidrat, untuk energi,” kata Maxine Smith, ahli diet bersertifikat dari Cleveland Clinic.

Sayangnya, pola diet ini tidak cocok untuk semua orang dan bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Cara kerja diet atkins

Diet Atkins tidak membatasi jumlah lemak yang bisa kita makan. Kita juga tidak perlu menghitung kalori atau mengukur porsi makan kita.

Tapi, kita perlu menghitung jumlah karbohidrat yang kita konsumsi.

Diet Atkins sangat membatasi konsumsi karbohidrat, terutama pada tahap awal.

“Biasanya, tubuh Anda menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar. Ketika Anda tidak makan karbohidrat, tubuh mengubahnya menjadi simpanan lemak, yang diuraikan oleh hati," ucap Smith.

Proses ini menciptakan keton, yang kemudian dapat digunakan tubuh untuk energi.

Kelebihan diet atkins

Banyak orang menyukai pola diet ini karena memiliki kelebihan berikut:

1. Tidak membuat lapar

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau