KOMPAS.com - Diet atkins merupakan salah satu jenis diet rendah karbohidrat yang dipercaya ampuh turunkan berat badan.
Prinsip diet ini menerapkan pola makan rendah karbohidrat namun kaya akan lemak.
Jadi, mereka yang melakukan diet atkins tetap bisa mengonsumsi sosis, hamburger, dan sejenisnya, asalkan menghindari karbohidrat.
Pola diet ini diciptakan pada tahun 1960an oleh ahli jantung Robert Atkins.
Baca juga: Kabar Bahagia, Berenang Bantu Penyembuhan Gangguan Jantung
Menurutnya, karbohidrat adalah penyebab berbagai gangguan kesehatan dan penambahan berat badan.
Itu sebabnya, pola makan yang berfokus pada lemak, sedikit protein, dan sedikit karbohidrat dipercaya ampuh turunkan berat badan dan berbagai risiko kesehatan.
"Tujuan diet Atkins adalah mengubah metabolisme Anda. Anda membakar lemak tubuh yang tersimpan, bukan karbohidrat, untuk energi,” kata Maxine Smith, ahli diet bersertifikat dari Cleveland Clinic.
Sayangnya, pola diet ini tidak cocok untuk semua orang dan bisa menimbulkan risiko kesehatan.
Diet Atkins tidak membatasi jumlah lemak yang bisa kita makan. Kita juga tidak perlu menghitung kalori atau mengukur porsi makan kita.
Tapi, kita perlu menghitung jumlah karbohidrat yang kita konsumsi.
Diet Atkins sangat membatasi konsumsi karbohidrat, terutama pada tahap awal.
“Biasanya, tubuh Anda menggunakan karbohidrat sebagai bahan bakar. Ketika Anda tidak makan karbohidrat, tubuh mengubahnya menjadi simpanan lemak, yang diuraikan oleh hati," ucap Smith.
Proses ini menciptakan keton, yang kemudian dapat digunakan tubuh untuk energi.
Banyak orang menyukai pola diet ini karena memiliki kelebihan berikut:
1. Tidak membuat lapar