Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mengobati Amandel Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Kompas.com - 12/01/2021, 18:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Radang amandel atau tonsilitis memang paling sering didiagnosis pada anak-anak dari usia pra-sekolah hingga pertengahan remaja.

Tapi tetap saja, penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri ini bisa menyerang semua usia, termasuk orang dewasa dan lanjut usia (lansia).

Amandel atau tonsil sendiri adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di belakang kiri dan kanan tenggorokan.

Baca juga: 3 Penyebab Amandel yang Perlu Diwaspadai

Organ ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan membantu mencegah tubuh terkena infeksi.

Jika tidak ditangani dengan tepat, peradangan atau pembengkakan pada amandel bisa menyebabkan sejumlah komplikasi yang tak boleh disepelekan begitu saja.

Ini termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea obstruktif)
  • Infeksi yang menyebar jauh ke dalam jaringan sekitarnya (selulitis tonsil)
  • Infeksi yang menghasilkan kumpulan nanah di belakang tonsil (abses peritonsillar)

Oleh sebab itu, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter jika mencurigai memiliki gejala amandel untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.

Melansir Medical News Today, untuk mendiagnosis tonsilitis, dokter biasanya akan memulai dengan pemeriksaan umum dan akan memeriksa pembengkakan di sekitar amandel, sering kali dengan bintik-bintik putih.

Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami

Dokter juga dapat memeriksa bagian luar tenggorokan untuk mencari tanda-tanda pembesaran kelenjar getah bening dan ruam yang terkadang terjadi.

Dokter mungkin mengambil sampel area yang terinfeksi untuk pemeriksaan lebih dekat.

Dengan menggunakan teknik ini, dokter dapat menentukan apakah penyebab infeksinya adalah virus atau bakteri.

Dokter juga bisa melakukan penghitungan sel darah lengkap. Tes ini melibatkan pengambilan sedikit darah untuk menyelidiki kadar beberapa jenis sel darah.

Pemeriksaan darah dapat membantu dokter melengkapi informasi yang mereka peroleh dari hasil swab.

Dalam beberapa kasus, jika hasil swab tidak meyakinkan, jumlah sel darah lengkap dapat membantu dokter menentukan pengobatan terbaik.

Cara mengobati amandel

Melansir Health Line, kasus radang amandel ringan tidak selalu memerlukan pengobatan, terutama jika disebabkan oleh virus, seperti pilek.

Sementara, perawatan untuk kasus tonsilitis yang lebih parah mungkin termasuk antibiotik atau tonsilektomi (operasi amandel).

Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai

Jika mengalami dehidrasi karena tonsilitis, seseorang mungkin membutuhkan cairan infus.

Obat pereda nyeri untuk meredakan radang tenggorokan juga dapat membantu saat tenggorokan dalam proses penyembuhan.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai opsi cara mengobati amandel yang bisa dilakukan:

1. Operasi amandel

Pembedahan untuk mengangkat amandel disebut tonsilektomi.

Tindakan ini biasanya hanya disarankan untuk orang yang mengalami tonsilitis kronis atau berulang atau untuk kasus di mana tonsilitis menyebabkan komplikasi atau gejalanya tidak membaik.

Jika Anda pernah mengalami tonsilitis atau radang tenggorokan setidaknya 5 hingga 7 kali dalam setahun terakhir, tonsilektomi dapat membantu.

Baca juga: 3 Penyebab Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Operasi juga dapat meredakan masalah pernapasan atau kesulitan menelan yang dapat diakibatkan oleh tonsilitis.

Tonsilektomi dapat mengurangi jumlah infeksi tenggorokan pada anak-anak selama tahun pertama setelah operasi, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics pada 2017.

Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Otolaryngol Head Neck Surgery pada 2018, menemukan bahwa orang dewasa yang amandelnya diangkat saat masih anak-anak meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan infeksi dalam jangka panjang.

Menjalani tonsilektomi dapat mengurangi risiko keseluruhan terkena radang tenggorokan.

Seseorang masih bisa terkena radang tenggorokan dan infeksi tenggorokan lainnya setelah amandelnya diangkat.

Amandel juga mungkin tumbuh kembali setelah operasi, tetapi ini jarang terjadi.

Pada banyak kasus, seseorang bisa pulang pada hari yang sama dengan pelaksanaan operasi amandel.

Tetapi, biasanya pasien akan membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu untuk pulih sepenuhnya.

Baca juga: 3 Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai

2. Antibiotik tonsilitis

Jika radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi tersebut.

Antibiotik dapat membantu meredakan gejala amandel sedikit lebih cepat.

Namun, obat-obatan ini meningkatkan risiko resistensi antibiotik dan mungkin memiliki efek samping lain, seperti sakit perut.

Antibiotik lebih diperlukan untuk orang yang berisiko mengalami komplikasi amandel.

Jika dokter meresepkan antibiotik, kemungkinan itu penisilin untuk tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A.

Antibiotik lain tersedia jika seseorang alergi terhadap penisilin.

Perlu diingat, seseorang harus menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan antibiotik.

Bahkan, jika gejala amandel hilang sama sekali, infeksi bisa menjadi lebih buruk jika penderita tidak meminum semua obat sesuai resep.

Dokter mungkin akan menyerankan pasien menjadwalkan kunjungan tindak lanjut atau kontrol untuk memastikan bahwa obat itu efektif.

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

3. Pengobatan rumahan amandel

Ada beberapa perawatan yang bisa Anda coba di rumah untuk meredakan sakit tenggorokan akibat radang amandel kategori ringan.

Apa saja?

  • Minum banyak air
  • Banyaklah beristirahat
  • Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali sehari
  • Gunakan pelega tenggorokan
  • Makan es krim batang atau makanan beku lainnya
  • Gunakan humidifier untuk melembabkan udara di rumah
  • Hindari asap
  • Minum acetaminophen atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan

Gunakan semprotan tenggorokan daripada pelega tenggorokan untuk anak kecil, dan selalu tanyakan kepada dokter sebelum memberikan obat kepada anak.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com