Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Harus ke Dokter Ketika Sakit Tenggorokan?

Kompas.com - 13/01/2021, 08:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tanda dan gejalanya mungkin termasuk:

  • Nyeri atau sensasi gatal di tenggorokan
  • Nyeri yang bertambah parah saat menelan atau berbicara
  • Kesulitan menelan
  • Sakit, kelenjar bengkak di leher atau rahang
  • Amandel membengkak, merah
  • Bercak putih atau nanah pada amandel
  • Suara serak atau teredam

Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai

Sementara, infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan dapat menyebabkan tanda dan gejala lain, termasuk:

  • Demam
  • Batuk
  • Pilek
  • Bersin
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah

Lantas, kapan harus ke dokter ketika sakit tenggorokan?

Untuk anak-anak, sebaiknya segera bawa mereka ke dokter jika sakit tenggorokan yang dialami tidak kunjung sembuh dengan minuman pertama di pagi hari, saran American Academy of Pediatrics.

Dapatkan perawatan segera jika anak Anda mengalami tanda dan gejala yang parah seperti:

  • Sulit bernafas
  • Kesulitan menelan
  • Air liur yang tidak biasa, yang mungkin mengindikasikan ketidakmampuan untuk menelan

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Jika Anda sudah dewasa, temui dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan dan salah satu masalah terkait berikut ini, menurut American Academy of OtolaryngologyHead and Neck Surgery:

  • Sakit tenggorokan yang parah atau berlangsung lebih dari seminggu
  • Kesulitan menelan
  • Sulit bernafas
  • Kesulitan membuka mulut
  • Nyeri sendi
  • Sakit telinga
  • Ruam
  • Demam lebih tinggi dari 38,3 derajat Celcius
  • Darah di air liur atau dahak
  • Sakit tenggorokan yang sering kambuh
  • Benjolan di leher
  • Suara serak berlangsung lebih dari dua minggu
  • Bengkak di leher atau wajah

Baca juga: 25 Penyebab Hidung Tersumbat dan Cara Mengatasinya

Diagnosis sakit tenggorokan

Melansir Medical News Today, jika seorang dokter mencurigai bahwa penyebab sakit tenggorokan adalah bakteri, mereka biasanya akan memulai dengan melakukan swab untuk pengujian di laboratorium guna menentukan apakah terdapat infeksi radang.

Ada beberapa cara untuk melakukan ini.

Dokter mengambil sampel dengan menyentuh bagian belakang tenggorokan dan amandel dengan aplikator berujung kapas.

Di laboratorium, petigas akan mengolesi sampel dalam wadah kultur.

Jika ada bakteri strep, ia akan tumbuh. Ini biasanya membutuhkan waktu 24 jam.

Tes strep cepat dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.

Terkadang dokter akan merekomendasikan tes kultur untuk memastikan hasil negatif dari tes strep cepat.

Jika hasil tes negatif, infeksi disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak akan membantu.

Jika tes strep positif, dokter dapat meresepkan antibiotik.

Sementara itu, ketika dokter mencurigai penyebab sakit tenggorokan adalah infeksi virus, mereka dapat merekomendasikan tes darah untuk memastikannya.

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

Ingatlah, terkadang, sakit tenggorokan bisa terjadi karena alasan lain, seperti tumor.

Jika masalah tidak kunjung hilang, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau