KOMPAS.com - Sindrom iritasi usus besar bisa memicu sakit perut yang mengganggu aktivitas harian.
Gejala sindrom iritasi usus besar seperti sakit perut, memang dipicu oleh berbagai hal sehingga sulit untuk menanganinya.
Misalnya, Anda mungkin makan salad suatu hari dan merasa baik-baik saja, tetapi keesokan harinya, sayuran hijau dapat menyebabkan munculnya sakitperut.
"Bagi orang lain, terkadang susu bisa menjadi pemicu munculnya gejala sindrom iritasi usus besar", kata ahli gastroenterologi Christine Lee.
Baca juga: Memahami Dampak Mother Wound, Luka Akibat Kurangnya Sosok Ibu
Stres, kecemasan, perjalanan, pengobatan baru, dan emosi negatif juga dapat memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar.
"Karena itu, kita juga perlu menemukan teknikrelaksasi dan membuat perubahan gaya hidup untuk meredam gejala," tambah Lee.
Dokter biasanya mendiagnosis pasien mengalami sindrom iritasi usus besar ketika mereka mengalami tiga atau lebih serangan gejala dan nyeri perut yang berturut-turut.
Terkadang, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan darah, dan meminta sampel tinja serta kolonoskopi untuk memeriksa kemungkinan penyakit lainnya.
Sayangnya, banyak orang yang mengalami gejala sindrom iritasi usus besar melakukan berbagai hal yang justru memperparah kondisi mereka.
Berikut berbagai kesalahan yang bisa memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar:
Banyak orang mengalami sakit perut kronis, tetapi merasa tidak perlu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Padahal, hal ini bisa memperburuk kondisi dan memperlambat penanganan.
Beberapa orang berpikir diagnosis sindrom iritasi usus besar hanyalah salah satu penyebab dari gangguan pencernaan yang mereka alami. Mereka seringkali khawatir akan terjadi sesuatu yang lebih serius.
Padahal, pemeriksaan tambahan sebenarnya bukan hal yang perlu dilakukan kecuali jika kita mengalami gejala yang semakin memburuk, mulai mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi, atau gejala lain yang mengkhawatirkan.
Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk mengelola gejala sindrom iritasi usus besar adalah fokus pada penyebab gejala.
Karena gejala sindrom iritasi usus besar bisa terjadi kapan saja, sebaiknya kita meminta bantuan dokter untuk menemukan rencana perawatan yang tepat.
"Cari tahu apa yang menyebabkan gejala, lalu obati akar masalahnya daripada hanya mengobati gejalanya,” katanya.
Baca juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Minum Teh
Menerapkan diet tertentu setelah berkonsultasi dengan dokter terkadang membantu meringankan nyeri kronis yang berhubungan dengan leher dan punggung bawah, fibromyalgia, dan kondisi kronis lainnya.
Biasanya, pola diet yang diterapkan menghindari makanan tertentu, seperti gluten, susu, gula, serta makanan kemasan dan olahan.
Namun, kita perlu berhati-hati saat menerapkan diet tertentu tanpa adanya pengawasan dokter.
“Faktanya, beberapa orang melakukan diet ketat yang bisa memicu kekurangan vitamin dan nutrisi,” kata Lee.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.