Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab Infeksi Saluran Kencing pada Wanita

Kompas.com - 15/01/2021, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit infeksi saluran kencing jamak disebabkan bakteri atau kuman yang masuk ke kandung kemih.

Selain ke kandung kemih, kuman biang penyakit ini juga dapat menyerang ginjal, ureter, sampai ke uretra.

Penyakit infeksi saluran kencing juga dikenal dengan infeksi kandung kemih.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

Melansir Women’s Health, wanita 30 kali lebih berisiko terkena infeksi saluran kencing ketimbang pria.

Lebih dari separuh wanita setidaknya pernah terkena penyakit ini, paling tidak satu kali seumur hidup.

Gangguan kesehatan ini kerap dialami wanita lantaran faktor anatomi tubuh. Uretra atau saluran dari kandung kemih ke tempat urine keluar milik wanita lebih pendek ketimbang pria.

Hal itu memungkinkan bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih. Selain itu, bukaan uretra wanita juga lebih dekat ke vagina dan anus, sehingga kuman lebih rentan masuk ke tubuh wanita.

Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?

Berikut beberapa penyebab infeksi saluran kencing pada wanita yang perlu diwaspadai:

1. Tidak kencing setelah berhubungan seks

Melansir Prevention, banyak wanita yang terkena infeksi saluran kencing setelah berhubungan seks.

Berhubungan seks dapat mentransfer bakteri dari usus atau rongga vagina ke dalam uretra.

Baca juga: Sekjen Hipmi Sebut Jet Pribadi yang Digunakan Bahlil untuk Mudik Lebaran Dibayar dengan Dana Pribadi

Tapi jangan khawatir berlebihan, wanita bisa mencegah infeksi saluran kencing dengan kencing setelah berhubungan seks.

Bersihkan vagina sebelum dan sesudah berhubungan seks. Ingat, tak perlu menggunakan produk sabun khusus. Cukup pakai air mengalir.

2. Menopause

Menopause atau mati haid merupakan salah satu faktor risiko infeksi saluran kencing pada wanita.

Baca juga: Viral, Penumpang KA Sri Tanjung Dimaki dan Diajak Berduel Usai Kursi Ditempati Orang Lain, Ini Kata KAI

Setelah menopause, produksi hormon estrogen wanita mengalami penurunan signifikan. Kondisi ini menyebabkan perubahan kadar keasaman vagina.

Dampaknya, keseimbangan bakteri dan jamur di vagina terganggu dan meningkatkan kemungkinan infeksi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau