KOMPAS.com - Banyak orang bergelut dengan masalah takut jarum suntik atau takut disuntik secara berlebihan.
Kondisi ini tak hanya dialami anak-anak. Namun, orang dewasa juga banyak yang memiliki masalah sejenis.
Melansir CNN (13/1/2021), studi metanalitik pada 2018 yang diterbitkan di Journal of Advanced Nursing menemukan, satu dari jutaan orang takut jarum suntik.
Dalam dunia kesehatan, kondisi ini bisa jadi salah satu gejala trypanophobia atau fobia jarum suntik.
Baca juga: Terlalu Takut Sakit Justru Lemahkan Sistem Imun, Kok Bisa?
Trypanophobia atau fobia jarum suntik adalah ketakutan ekstrem terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik.
Seperti pada fobia lainnya, rasa takut pada fobia jarum suntik lebih intens ketimbang rasa takut biasa.
Umumnya rasa takut jarum suntik sembuh dengan sendirinya saat seseorang beranjak dewasa. Tapi, ada juga yang terus-menerus takut jarum suntik saat dewasa.
Ketakukan berlebihan pada jarum suntik atau disuntik ini acapkali membuat orang enggan mengakses layanan kesehatan.
Fobia jarum suntik juga dapat menghambat vaksinasi dan membuat seseorang rentan terinfeksi penyakit menular, seperti Covid-19.
Berikut penyebab seseorang takut jarum suntik berlebihan, gejala, sampai cara mengatasinya.
Baca juga: Apa itu Kleptomania?
Tapi, ada beberapa kondisi yang menyebabkan orang bisa sampai fobia jarum suntik, antara lain:
Dilansir dari Verywell Mind, sejumlah psikolog evolusioner juga menyebut, takut jarum suntik terkait dengan kehidupan di masa lampau.
Sebelum zaman modern dan ada penemuan antibiotik, orang kuno yang terkena komplikasi infeksi luka tusuk bisa meninggal dunia.
Sejumlah pakar pun menengarai, ada kemungkinan ketakutan sebagian orang yang disuntik bagian proses adaptasi evolusioner dari rasa takut tertusuk suatu benda para moyang dari masa lampau.
Baca juga: Apa itu Cemburu?