KOMPAS.com - Kerusakan gigi adalah penyakit yang sering terjadi pada anak-anak.
Hal ini terjadi karena adanya bakteri di dalam mulut. Bakteri menghasilkan asam ketika mencerna sisa-sisa makanan yang ada pada gigi kita.
Asam tersebut bisa menghancurkan enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Posisi Tidur Terbaik?
Menurut dokter anak Isabelita Guadiz, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah kerusakan gigi pada anak.
Kerusakan gigi tergantung pada apa yang masuk ke mulut dan sudah berapa lama si kecil memiliki gigi.
"Itulah mengapa sebaiknya orangtua jangan menidurkan bayi dengan sebotol susu atau jus," ucapnya.
Bakteri dan gula dari susu atau jus dapat menetap terlalu lama di mulut bayi dan meningkatkan risiko rusaknya gigi.
Para peneliti di American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan para orangtua agar menggunakan pasta gigi berfluorida untuk anak sejakmereka tumbuh gigi.
Fluorida adalah mineral yang terjadi secara alami pada banyak makanan dan air.
Zat ini membantu mencegah kerusakan dan membuat gigi lebih tahan terhadap serangan asam pada enamel gigi.
Gunakan pula sikat gigi berbulu ekstra lembut dengan sedikit pasta gigi berfluorida untuk bayi saat dua gigi pertama mereka tumbuh.
Orangtua juga harus menyikat gigi anak sebanyak dua kali sehari dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi seukuran sebutir beras.
Cara terbaik menyikat gigi anak
Cara menyikat atau merawat gigi anak juga berbeda-beda, tergantung pada usia mereka.
Orangtua juga disarankan untuk membantu anak menyikat gigi selama dua menit, dua kali sehari.
Berikut cara merawat gigi anak berdasarkan usia:
Untuk bayi dan balita di bawah usia tiga tahun, orangtua disarankan menyikat gigi emreka dengan menggunakan sedikit pasta gigi berfluorida seukuran satu biji beras saat gigi tumbuh.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Makanan Tersangkut di Tenggorokan
Anak-anak usia tiga sampai lima tahun harus menggunakan pasta gigi berfluorida seukuran kacang polong.
Orangtua juga harus mengawasi si kecil untuk mencegah mereka menelan pasta gigi.
Sebaiknya, jangan berikan air pada anak untuk berkumur kecuali jika Anda yakin mereka tahu cara melakukannya.
Pasalnya, anak-anak biasanya akan menelannya bukan memuntahkannya kembali.
Untuk anak di bawah usia enam thaun, para ahli tidak merekomendasikan obat kumur berfluorida yang dijual bebas.
Jika anak Anda menelan obat kumur tersebut, mereka dapat menelan tingkat fluoride yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
Jika anak Anda masih tidak dapat membilas dan meludah dengan benar bahkan pada usia 6 tahun, yang terbaik adalah menunggu sampai usia mereka mencapai tujuh atau delapan tahun.
Untuk semua bayi dan anak-anak, perawaran fluoride varnish juga bermanfaat setidaknya sekali setiap enam bulan, terutama anak-anak yang berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi karena posisi gigi mereka.
Tanyakan kepada dokter anak, penyedia perawatan primer, atau dokter gigi anak Anda untuk layanan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.