Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Covid-19, Apa Saja Penyebab Anosmia?

Kompas.com - 23/01/2021, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anosmia atau kehilangan indera penciuman akhir-akhir ini sering diperbincangkan karena dikaitkan dengan Covid 19.

Kehilangan indra penciuman merupakan salah satu gejala Covid 19 yang sering terjadi.

Sebagian besar orang yang berhasil pulih dari Covid-19 ada yang bisa mendapatkan kembali indra penciumannya tetapi ada juga yang belum mendapatkannya kembali.

Kehilangan indra penciuman sebenarnya bisa terjadi karena berbagai penyebab, tidak selalu disebabkan oleh infeksi virus corona.

Baca juga: Cara Mudah Meminimalisir Efek Samping Vaksin Covid 19

Penyebab anosmia

Menurut ahli THT Raj Sindwani, anosmia bisa terjadi karena bawaan atau didapat. Anosmia bawaan terjadi sejak lahir, sedangkan anosmia didapat terjadi karena penyebab tertentu seperti trauma kepala.

"Trauma frontal atau trauma kepala bisa menyebabkan trauma atau cedera geser yang mengakibatkan kerusakan pada saraf penciuman,” ucap Sindwani.

Infeksi virus juga bisa menjadi penyebab umum anosmia. Virus yang menginfeksi tubuh kita bisa menyebabkan hidung tersumbat dan radang.

"Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di hidung sehingga bau atau aroma tidak sampai ke reseptor bauk yang hidup di hidung," ucapnya.

Selain itu, hilangnya indera penciuman juga bisa disebabkan oleh hal berikut:

  • penyakit parkinson
  • penuaan
  • polip hidung
  • tumor hidung atau otak.

"Apa pun yang menghalangi area reseptor bau apat mengurangi menghilangkan kemampuan indra penciuman," tutur Sindwani.

Selain itu, gangguan pada saraf yang bertugas merasakan penciuman juga bisa menjadi penyebabnya.

Bagaimana cara mengatasi anosmia?

Jika belum jelas apa yang menjadi penyebab hilangnya kemampuan indra penciuman, sebaiknya kita konsultasikan ke dokter.

Situasi ini, seperti banyak situasi lainnya, semakin diperumit oleh pandemi Covid 19.

"Jika Anda memiliki gejala COVID-19 lainnya, Anda harus mengikuti pedoman kesehatan yang berlaku dan menjalani tes," saran Sindwani.

Baca juga: 4 Manfaat Belanja untuk Kesehatan Mental

Jika hilangnya penciuman adalah satu-satunya gejala yang Anda alami, konsultasikan ke dokter dan buatlah tindak lanjut untuk menemukan gejala lain yang mungkin terjadi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau