Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2021, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Croup atau infeksi saluran pernapasan atas seringkali menyerang anak-anak, terutama saat cuaca sedang dingin.

Gejala yang terjadi akibat croup bisa berlangsung selama lima hingga enak hari, tergantung tingkat keparahan infeksinya.

Croup juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti infeksi telinga, gangguan pernapasan, atau pneumonia.

Baca juga: 4 Manfaat Belanja untuk Kesehatan Mental

Gejala croup

Croup juga sering terjadi akibat infeksi virus seperti parainfluenza dan adenovirus, tetapi terkadang disebabkan oleh bakteri.

Infeksi ini menyebabkan saluran udara bagian atas membengkak, sehingga sulit bernapas.

Menurut dokter anak Kimberly Giuliani, croup pada anak-anak biasanya dimulai dengan gejala flu ringan.

Setelah itu, infeksi akan memicu suara serak yang mirip dengan radang tenggorokan.

Pada kasus yang serius, croup bisa mengi atau suara saat bernapas, serak, dan bergetar saat menarik napas. Kondisi ini disebut stridor.

Croup juga bisa memicu batul yang lebih dalam dan terdengarseperti batuk basah atau berlendir.

"Batuk yang terjadi karena croup sangat berbeda dari batuk yang disebabkan penyakit lainnya," kata Giuliano.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com