Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Batuk Malam Hari pada Anak dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - Diperbarui 13/11/2022, 16:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Batuk di malam hari bisa membuat kesal anak-anak maupun orang tua atau pengasuhnya.

Biasanya, batuk di malam hari tidak perlu dikhawatirkan dan kemungkinan besar merupakan gejala infeksi virus yang akan hilang dengan sendirinya.

Saat anak batuk, suara yang dikeluarkannya atau gejala yang menyertainya dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya.

Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan

Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:

  • Flu biasa (salesma)
  • Asma
  • Refluks asam lambung
  • Infeksi sinus

Kebanyakan batuk pada anak-anak membaik dalam beberapa minggu. Namun, peneliti memperkirakan bahwa 5–10 persen anak mengalami batuk kronis.

Berikut ini adalah beberapa penyebab anak batuk pada malam hari yang baik dipahami:

1. Batuk post nasal drip

Di dalam tubuh, lendir melapisi saluran udara, memerangkap dan menghilangkan iritan dan melawan infeksi.

Tetapi beberapa kondisi, seperti infeksi dan alergi, dapat menyebabkan orang merasa lendir menumpuk atau menetes ke tenggorokan mereka.

Ketika lendir berlebih mengalir ke tenggorokan seseorang, itu dikenal sebagai post-nasal drip.

Kondisi ini adalah pemicu umum untuk batuk di malam hari dan sakit tenggorokan.

Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami

Untuk batuk post-nasal drip, biasanya tidak melibatkan batuk yang dalam atau mengi.

Membantu anak tidur dalam posisi lebih tinggi dapat mengurangi batuk post-nasal drip.

Jika balita tampak lebih sering batuk di malam hari selama waktu-waktu tertentu dalam setahun atau setelah bermain dengan beberapa hewan, mereka mungkin memiliki alergi.

Berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli alergi dapat membantu mengidentifikasi apa yang membuat mereka alergi dan menentukan pengobatan terbaik.

2. Batuk “gonggongan” (croup)

Croup paling sering terjadi pada anak-anak berusia antara 6 bulan dan 3 tahun.

Gejalanya berupa batuk kerasa seperti menggonggong, yang cenderung memburuk pada malam hari.

Baca juga: 4 Gejala Demam Scarlet yang Perlu Diwaspadai

Gejala lainnya termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Nafas berisik
  • Suara serak
  • Demam

Terkadang, gejala seperti pilek bisa mendahului croup.

Kondisi berkembang ketika tenggorokan dan pita suara menjadi bengkak dan meradang.

Anak laki-laki lebih mungkin terkena croup daripada anak perempuan.

Meskipun tidur dengan humidifier bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk beberapa batuk yang menyertai hidung tersumbat dan pilek, para ahli mengatakan hal itu umumnya tidak membantu penderita croup.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau