KOMPAS.com - Fast food atau makanan cepat saji seringkali menjadi andalan banyak orang ketikalapar melanda atau camilan saat bersantai.
Selain proses pembuatannya yang cepat, rasanya pun menjadi idaman banyak orang.
Padahal, fast food termasuk kategori makanan tak sehat yang rendah nutrisi namun kaya akan kalori dan lemak, yang bisa berdampak buruk pada kondisi tubuh.
Baca juga: 5 Makanan Pengganti Nasi untuk Diet Rendah Karbohidrat
Makanan yang berbeda dapat memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda.
Berikut efek samping fast food untuk kesehatan:
Makanan cepat saji biasanya kaya akan natrium, yang berfungsi sebagai pengawet dan meningkatkan rasa.
Mengonsumsi makanan tinggi natroum bisa meningkatkan tekanan darah, yang memberi tekanan pada sistem kardiovaskular.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mengeraskan atau mempersempit pembuluh darah.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Mengonsumsi makanan tinggi natrium, lemak, atau karbohidrat olahan dapat memicu kembung.
Apalagi, banyak orang mengonsumsi fast food bersama dengan soda, yang semakin memperparah kembung.
Kembung yang terjadi biasanya hanya bersifat sementara, tetapi bisa mengganggu kenyamanan dan penampilan kita.
Fast food biasanya dimasak dengan minyak tinggi lemak. Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Makanan cepat saji juga terbuat dari tepung yang mengandung karbohdrat olahan tinggi namun rendah serat.
Padahal, serat sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan risiko divertikulitis dan kondisi lain yang terkait dengan mengejan atau sembelit, seperti wasir dan hernia.