Serat juga membantu perkembangan bakteri usus baik dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Baca juga: Trombosis Vena Dalam: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah
Fast food merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori. Kalori yang ada dalam fast food boasanya berasal dari karbohidrat yang diproses tinggi.
Mengonsumsinya hanya akan memicu rasa lapar dalam sekejap, yang turut meningkatkan nafsu makan.
Pada akhirnya, hal ini hanya akan meningkatkan risiko penambahan berat badan.
Saus yang kerap dijadikan kondimen dalam fast food juga kaya akan gula. Padahal, gula adalah penyebab utama epidemi obesitas.
Karbohidrat olahan dalam fast food bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan produksi insulin.
Kondisi ini bisa membuat kita mudah lelah dan kehabisan energi.
Fast food kaya akan lemak jenuh, natrium, gula, dan karbohidrat olahan.
Terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat tubuh kehilangan banyak nutrisi, yang turut berpengaruh buruk pada suasana hati.
Selain itu, mengonsumsi banyak makanan olahan juga dapat meningkatkan risiko depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.