Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2021, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Serat juga membantu perkembangan bakteri usus baik dan membuat kita merasa kenyang lebih lama.

Baca juga: Trombosis Vena Dalam: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah

5. Menambah berat badan

Fast food merupakan makanan yang tinggi lemak dan kalori. Kalori yang ada dalam fast food boasanya berasal dari karbohidrat yang diproses tinggi.

Mengonsumsinya hanya akan memicu rasa lapar dalam sekejap, yang turut meningkatkan nafsu makan.

Pada akhirnya, hal ini hanya akan meningkatkan risiko penambahan berat badan.

Saus yang kerap dijadikan kondimen dalam fast food juga kaya akan gula. Padahal, gula adalah penyebab utama epidemi obesitas.

6. Menguras energi

Karbohidrat olahan dalam fast food bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan meningkatkan produksi insulin.

Kondisi ini bisa membuat kita mudah lelah dan kehabisan energi.

7. Memengaruhi suasana hati

Fast food kaya akan lemak jenuh, natrium, gula, dan karbohidrat olahan.

Terlalu banyak mengonsumsinya bisa membuat tubuh kehilangan banyak nutrisi, yang turut berpengaruh buruk pada suasana hati.

Selain itu, mengonsumsi banyak makanan olahan juga dapat meningkatkan risiko depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau