KOMPAS.com - Pingsan atau sinkop adalah hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan sementara.
Kondisi ini biasanya terjadi karena kekurangan oksigen yang mencapai otak.
Banyak hal yang dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen, termasuk tekanan darah rendah.
Baca juga: 19 Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami
Pingsan biasanya tidak serius. Namun, terkadang hal itu dapat mengindikasikan masalah medis yang serius.
Orang harus memperlakukan setiap kasus pingsan sebagai keadaan darurat medis sampai mereka menemukan penyebabnya dan mengobati gejalanya.
Merangkum Medical News Today, pingsan biasanya diakibatkan oleh kekurangan oksigen ke otak, seperti adanya masalah dengan paru-paru, peredaran darah, atau keracunan karbon monoksida.
Pingsan menjadi mekanisme bertahan hidup.
Jika kadar darah dan oksigen di otak turun terlalu rendah, tubuh segera mulai mematikan bagian non-vital untuk mengarahkan sumber daya ke organ vital.
Saat otak mendeteksi kadar oksigen yang lebih rendah, pernapasan akan dipercepat untuk meningkatkan kadar tersebut.
Denyut jantung juga akan meningkat, sehingga lebih banyak oksigen yang masuk ke otak.
Kondisi ini dapat mengurangi tekanan darah di bagian lain tubuh.
Baca juga: 9 Penyebab Sakit Perut dan Diare yang Terjadi Bersamaan
Otak kemudian menerima darah ekstra dengan mengorbankan area tubuh lainnya.
Kondisi hiperventilasi (napas cepat abnormal) ditambah hipotensi (darah rendah) dapat menyebabkan hilangnya kesadaran jangka pendek, melemahnya otot, dan pingsan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab mendasar yang dapat membuat seseorang pingsan:
1. Sinkop neurokardiogenik
Sinkop neurokardiogenik berkembang karena kerusakan jangka pendek dari sistem saraf otonom atau autonomous nervous system (ANS). Beberapa orang menyebutnya neurally mediated syncope (NMS).
ANS mengontrol fungsi tubuh otomatis, termasuk detak jantung, pencernaan, dan laju pernapasan.
Pada NMS, penurunan tekanan darah memperlambat detak jantung dan denyut nadi. Kondisi ini untuk sementara dapat mengganggu suplai darah dan oksigen ke otak.
Baca juga: 5 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Otak
Pemicu yang mungkin terjadi dari sinkop neurokardiogenik di antaranya, meliputi: