Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2021, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ginjal adalah sepasang organ seukuran kepalan tangan yang terletak di bagian bawah tulang rusuk.

Terdapat satu ginjal di setiap sisi tulang belakang.

Meski ukurannya kecil, ginjal memiliki peran besar dalam tubuh.

Baca juga: 5 Penyebab Gagal Ginjal Akut yang Perlu Diwaspadai

Ginjal terutama bertanggung jawab untuk menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Racun ini disimpan di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan saat buang air kecil.

Ginjal juga mengatur kadar pH, garam, dan kalium dalam tubuh.

Tak hanya itu, ginjal berperan dalam menghasilkan hormon yang mengatur tekanan darah dan mengontrol produksi sel darah merah.

Ginjal bahkan mengaktifkan bentuk vitamin D yang membantu tubuh menyerap kalsium.

Maka dari itu, kesehatan ginjal penting untuk terus dijaga.

Penyakit ginjal dapat terjadi ketika organ ini rusak dan tidak dapat menjalankan fungsinya.

Kerusakan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan berbagai kondisi kronis (jangka panjang) lainnya.

Penyakit ginjal juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk tulang lemah, kerusakan saraf, dan kekurangan gizi.

Jika penyakitnya semakin parah dari waktu ke waktu, ginjal Anda mungkin berhenti bekerja sepenuhnya.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

Artinya, dialisis akan dibutuhkan untuk menjalankan fungsi ginjal.

Dialisis adalah perawatan yang dilakukan untuk menyaring dan memurnikan darah menggunakan mesin.

Prosedur ini tidak dapat menyembuhkan penyakit ginjal, tapi hanya bisa memperpanjang hidup penderitanya.

Jenis dan penyebab penyakit ginjal

Penyakit ginjal bisa terjadi dalam beragam wujud.

Semuanya harus ditangani sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi berbahaya.

Berikut ini adalah beragam jenis penyakit ginjal yang layak diwaspadai:

1. Penyakit ginjal kronis

Melansir Health Line, bentuk penyakit ginjal yang paling umum adalah penyakit ginjal kronis.

Penyakit ginjal kronis adalah kondisi jangka panjang yang tidak membaik seiring waktu. Ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Baca juga: 21 Gejala Gagal Ginjal Akut yang Perlu Diwaspadai

Tekanan darah tinggi berbahaya bagi ginjal karena dapat meningkatkan tekanan pada glomeruli.

Glomeruli adalah pembuluh darah kecil di ginjal tempat darah dibersihkan.

Seiring waktu, peningkatan tekanan merusak pembuluh darah ini dan fungsi ginjal mulai menurun.

Fungsi ginjal pada akhirnya akan memburuk sampai pada titik dimana ginjal tidak dapat lagi melakukan tugasnya dengan baik.

Dalam hal ini, seseorang perlu menjalani dialisis.

Posedur ini dibutuhkan untuk menyaring cairan ekstra dan limbah keluar dari darah.

Dialisis dapat membantu mengobati penyakit ginjal tetapi tidak dapat menyembuhkannya.

Transplantasi ginjal mungkin merupakan pilihan pengobatan lain tergantung pada keadaan pasien.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Diabetes juga merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis.

Diabetes adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan gula darah tinggi.

Peningkatan kadar gula dalam darah ini dapat merusak pembuluh darah di ginjal dari waktu ke waktu.

Artinya, ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan baik.

Gagal ginjal dapat terjadi ketika tubuh Anda dipenuhi oleh racun.

2. Batu ginjal

Batu ginjal adalah masalah ginjal umum lainnya.

Batu ginjal terjadi ketika mineral dan zat lain dalam darah mengkristal di organ ginjal, membentuk massa padat (batu).

Batu ginjal biasanya keluar dari tubuh saat buang air kecil.

Mengeluarkan batu ginjal bisa sangat menyakitkan, tetapi dilaporkan jarang menimbulkan masalah yang berarti.

Baca juga: Batu Ginjal Sakitnya di Mana?

3. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli.

Glomeruli sendiri adalah struktur yang sangat kecil di dalam ginjal yang menyaring darah.

Glomerulonefritis dapat disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, maupun kelainan bawaan, yakni kelainan yang terjadi selama atau segera setelah lahir.

Untungnya, kondisi glomerulonefritis sering menjadi lebih baik dengan sendirinya.

4. Penyakit ginjal polikistik

Melansir Medical News Today, penyakit ginjal polikistik adalah kelainan genetik yang menyebabkan banyak kista (kantung kecil berisi cairan) tumbuh di ginjal.

Kista ini dapat mengubah bentuk dan ukuran ginjal, sehingga menganggu fungsi organ vital ini.

Oleh sebab itu, penyakit ginjal polikistik merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal ginjal.

Penting untuk dipahami bahwa kista ginjal hanya sebuah cukup umum dan hampir selalu tidak berbahaya. Penyakit ginjal polikistik adalah kondisi lain yang lebih serius.

Kista juga bisa berkembang di organ vital lainya, seperti hati.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

6. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri pada bagian mana pun dari sistem saluran kemih.

Infeksi pada kandung kemih dan uretra adalah yang paling umum.

Infeksi ini mudah diobati dan jarang menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan.

Namun, jika tidak ditangani, infeksi saluran kemih dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih yang Bisa Mengancam Nyawa

Gejala penyakit ginjal

Melansir WebMD, penyakit ginjal adalah salah satu kondisi yang dapat dengan mudah luput dari perhatian hingga gejalanya menjadi parah.

Gejala berikut bisa jadi tanda peringatan dini bahwa Anda mungkin mengembangkan penyakit ginjal:

  • Kelelahan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan tidur
  • Nafsu makan yang buruk
  • Kram otot
  • Kaki atau pergelangan kaki bengkak
  • Bengkak di sekitar mata di pagi hari
  • Kulit kering dan bersisik
  • Sering buang air kecil, terutama saat larut malam

Gejala parah yang bisa berarti penyakit ginjal Anda berkembang menjadi gagal ginjal meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Perubahan keluaran urine
  • Retensi cairan
  • Anemia (penurunan sel darah merah)
  • Penurunan gairah seks
  • Peningkatan tiba-tiba dalam kadar kalium (hiperkalemia)
  • Radang perikardium (kantung berisi cairan yang menutupi jantung)

Jika Anda mengalami beberapa gejala tersebut, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau