Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olahraga Berat Bikin Menstruasi Tak Lancar, Bisa Jadi Ini Pemicunya

Kompas.com - 03/02/2021, 20:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Selain menjaga pola makan, olahraga juga menjadi kunci untuk mendapatkan tubuh ideal dan bugar.

Sayangnya, banyak wanita yang rutin olahraga namun mengalami fase menstruasi yang tidak teratur bahkan terhenti sama sekali.

Apakah ini hal yang normal?

Ketika berolahraga, banyak orang berpikir berhentinya siklus menstruasi sebagai hal normal.

Padahal, ahli diet dari Cleveland Clinic mengatakan bahwa hal ini adalah pertanda adanya indikasi serius dengan pola diet dan kesehatan kita.

Baca juga: Berbagai Gejala Tak Umum Covid 19 yang Jarang Diketahui

Berikut gangguan kesehatan yang memicu terhentinya siklus menstruasi ketika melakukan olahraga berat:

1. Amenore

Amenore bisa menjadi efek samping dari olahraga terlalu berat. Selain itu, amenore juga bisa menjadi tanda anoreksia karena aktivitas fisik yang terlalu tinggi namun energi yang masuk ketubuh terlalu rendah.

"Kurangnya energi bisa terjadi karena tidak cukup makan, terlalu banyak olahraga, atau kombinasi dari keduanya," ucap Patton.

Selama amenore, metabolisme tubuh melambat dan berhenti berovulasi untuk menghemat energi.

Akibatnya, massa otot tidak dapat meningkat karena pembentukan otot juga membutuhkan energi.

2. Osteoporosis

Estrogen membantu menjaga tulang tetap kuat. Tetapi ketika kadarnya menurun secara alami setelah menopause, risiko patah tulang meningkat.

Namun, keropos tulang atau osteoporosis dapat terjadi pada usia berapa pun karena kadar estrogen rendah akibat amenore.

Keropos tulang juga dapat terjadi jika asupan kalori tidak mencukupi untuk menunjang aktivitas.

Menggunakan energi berlebih yang dibutuhkan untuk olhraga berat dapat menghabiskan energi yang dibutuhkan tubuh untuk produksi estrogen.

Baca juga: 5 Penyebab Serangan Jantung yang Sering Tak Disadari

3. Makan tidak teratur

Banyak wanita yang ingin menurunkan berat badan sengaja membatasi asupan makan mereka.

Seiring waktu, hal ini dapat berkembang menjadi gangguan makan yang merusak tubuh.

Bagaimanapun juga, tubuh tetap membutuhkan makanan sebagai bahan bakar untuk beraktivitas.

Selain itu, makan yang cukup juga membantu membangun otot dan mencegah cedera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau