KOMPAS.com - Selain masalah psikologis, depresi juga bisa terjadi karena adanya masalah pada tiroid.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di pangkal leher.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang mengatur penggunaan energi dan berbagai fungsi dalam tubuh.
Kelenjar tiroid juga membantu mengatur metabolisme tubuh seperti mengatur tekanan darah, suhu darah, dan detak jantung.
Ketika produksi hormon tiroid turun, proses tubuh melambat dan berubah.
Kondisi ini dikenal dengan hipotiroidisme. Salah satu gejala hipotirodisme adalah depresi.
Baca juga: Hati-Hati, Penggunaan Pil KB Bisa Pengaruhi Tiroid
Agar bisa berfungsi optimal, tiroid diatur oleh kelenjar pituitari.
Kelenjar pituitari (kelenjar seukuran kacang yang berada di bawah otak) secara konstan memonitor kadar hormon dalam darah, termasuk yang diproduksi oleh tiroid.
Ketika kadar hormon tiroid dalam darah turun, kelenjar pituitari menggunakan sinyal kimiawi yang dikenal sebagai hormon perangsang tiroid (TSH) untuk mendorong produksi hormon triiodothyronine atau TS dan tiroksin atau T4.
Kelenjar tiroid yang berfungsi normal, bekerja bersama dengan kelenjar pituitari, mengeluarkan T3 dan T4 ke dalam aliran darah dengan kecepatan tetap.
Akan tetapi, kelenjar tiroid pada penderita hipotiroidisme tidakdapat merespon TSH dengan maksimal.
Akibatnya, kadar T3 dan T4 dalam darah tetap rendah. Hal ini juga mengakibatkan banyak organ dan sistem internal melambat, menciptakan berbagai gejala - termasuk depresi.
Orang yang berusia di atas 60 tahun mungkin hanya memiliki satu gejala - seperti gangguan mood atau kesulitan berkonsentrasi.
Jika Anda merasa depresi, sebaiknya temui dokter untuk memastikan penyebabnya.
Diagnosis yang tepat adalah langkah penting untuk mendapatkan pengobatan dan mempercepat penyembuhan.
Kebanyakan orang dengan hipotiroidisme merespons pengobatan secara positif.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan tergantung pada kondisi masing-masing individu.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Kerap Dilakukan Penderita Depresi
Akan tetapi, orang berusia lanjut mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk merespons pengobatan, karena dosis obat tiroid perlu ditingkatkan secara perlahan untuk menghindari tekanan pada jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.