KOMPAS.com - Selain masalah psikologis, depresi juga bisa terjadi karena adanya masalah pada tiroid.
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di pangkal leher.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang mengatur penggunaan energi dan berbagai fungsi dalam tubuh.
Kelenjar tiroid juga membantu mengatur metabolisme tubuh seperti mengatur tekanan darah, suhu darah, dan detak jantung.
Ketika produksi hormon tiroid turun, proses tubuh melambat dan berubah.
Kondisi ini dikenal dengan hipotiroidisme. Salah satu gejala hipotirodisme adalah depresi.
Baca juga: Hati-Hati, Penggunaan Pil KB Bisa Pengaruhi Tiroid
Agar bisa berfungsi optimal, tiroid diatur oleh kelenjar pituitari.
Kelenjar pituitari (kelenjar seukuran kacang yang berada di bawah otak) secara konstan memonitor kadar hormon dalam darah, termasuk yang diproduksi oleh tiroid.
Ketika kadar hormon tiroid dalam darah turun, kelenjar pituitari menggunakan sinyal kimiawi yang dikenal sebagai hormon perangsang tiroid (TSH) untuk mendorong produksi hormon triiodothyronine atau TS dan tiroksin atau T4.
Kelenjar tiroid yang berfungsi normal, bekerja bersama dengan kelenjar pituitari, mengeluarkan T3 dan T4 ke dalam aliran darah dengan kecepatan tetap.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.