Kadang-kadang, penderita bronkitis dan asma yang parah mungkin harus pergi ke rumah sakit karena lendir telah menyumbat saluran udara ke paru-paru mereka.
2. Beda diagnosis asma dan bronkitis
Melansir Health Line, dokter dapat mendiagnosis asma dengan mengambil riwayat kesehatan dan menanyakan tentang gejala pasien, seperti kapan gejala tersebut menjadi lebih buruk atau lebih baik.
Dokter kemudian dapat melakukan tes pernapasan untuk melihat apakah seseorang mungkin menderita asma.
Ada beberapa tes berbeda yang tersedia, tetapi yang umum dikenal sebagai spirometri.
Baca juga: 4 Penyebab Asma yang Perlu Diwaspadai
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Spirometri melibatkan pasein yang meniup ke sensor yang mengukur seberapa cepat dan keras mereka menghembuskan nafas.
Seberapa kuat seseorang dapat menghembuskan napas biasanya berkurang jika mereka menderita asma.
Seorang dokter mungkin mempertimbangkan asma daripada bronkitis jika seseorang telah mengalami batuk yang hilang tetapi terus kembali.
Pengecualian adalah ketika seseorang menderita bronkitis kronis, sering kali karena mereka merokok. Asma juga sering tidak responsif terhadap obat batuk.
Sementar itu, seorang dokter dapat mendiagnosis bronkitis dengan:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.