KOMPAS.com – Bronkitis adalah kondisi ketika bronkiolus, saluran pembawa udara di paru-paru meradang dan mengeluarkan terlalu banyak lendir.
Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, bronkitis bisa menyebabkan komplikasi berbahaya.
Merangkum Mayo Clinic, secara umum bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?
Bronkitis akut lebih umum terjadi ketimbang bronkitis kronis.
Bonkitis akut sering kali berkembang dari flu atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
Bronkitis jenis ini biasanya membaik dalam waktu seminggu hingga 10 hari tanpa efek yang bertahan lama, meskipun keluhan batuk bisa berlangsung selama berminggu-minggu (kebanyakan sekitar 3 minggu).
Namun, jika Anda mengalami serangan bronkitis berulang, Anda mungkin menderita bronkitis kronis yang memerlukan perhatian medis.
Pasalnya, bronkitis kronis dapat menyebabkan obstruksi aliran udara dan kemudian dikelompokkan dalam istilah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Satu definisi menyatakan bahwa seseorang menderita bronkitis kronis jika mengalami batuk produktif dahak setiap hari selama minimal 3 bulan dalam setahun, dengan serangan berulang selama dua tahun berturut-turut.
Bronkitis jenis ini sering kali disebabkan oleh aktivitas merokok.
Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.