KOMPAS.com - Kebiasaan buang air besar (BAB) masing-masing orang sangat mungkin berbeda.
Tidak ada frekuensi normal pasti kapan seseorang harus pergi ke toilet untuk BAB setiap hari.
Ada orang yang terbiasa BAB sekali dalam sehari.
Baca juga: Buang Air Besar Normalnya Berapa Kali Sehari?
Ada pula orang yang terbiasa baru BAB dua hari sekali.
Jika frekuensi kebiasaan BAB itu berubah, tapi dalam beberapa hari saja bisa normal lagi, hal tersebut seharusnya tidak jadi kekhawatiran.
Tapi, BAB secara terus menerus lebih dari biasanya dapat menandakan kondisi medis yang mendasari, yang mungkin memerlukan perawatan.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sering BAB yang bisa saja terjadi:
1. Pola makan
BAB secara teratur adalah tanda positif bahwa sistem pencernaan berfungsi dengan baik.
Melansir Health Line, jika Anda baru saja mengubah kebiasaan makan dan makan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian, Anda mungkin akan melihat peningkatan pergerakan usus.
Hal ini terjadi karena makanan tersebut mengandung jenis serat makanan tertentu.
Serat adalah elemen penting dalam makanan karena bermanfaat di antaranya untuk:
Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi
Selain meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, diet tinggi serat dapat membantu meningkatkan ukuran tinja dan melembutkannya untuk mencegah sembelit.
Asupan air yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan BAB berlebihan karena air diserap oleh serat dan membantu membuang kotoran dari tubuh.
2. Olahraga
Olahraga teratur atau peningkatan aktivitas fisik dapat memengaruhi pergerakan usus.
Olahraga dapat meningkatkan proses pencernaan dan meningkatkan kontraksi otot di usus besar yang membantu seseorang mengeluarkan kotoran lebih teratur.
Maka dari itu, jika Anda mengalami sembelit, olahraga dapat membantu meringankan gejala dan membuat BAB lebih teratur.
3. Terlalu banyak minum kopi
BAB terus-menerus dapat terjadi saat Anda mengonsumsi kopi berlebihan.
Itu karena kafein yang terkandung dalam kopi dapat merangsang aktivitas otot usus besar.