Kafein menyebabkan efek pencahar dan membantu mengeluarkan kotoran melalui usus besar.
Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?
4. Stres
Stres dan kecemasan dilaporkan dapat mengubah jadwal dan kebiasaan BAB seseorang.
Saat Anda mengalami stres yang cukup berat, fungsi tubuh Anda menjadi tidak seimbang dan dapat mengubah proses dan kecepatan pencernaan.
Kondisi ini bisa menyebabkan peningkatan BAB dengan diare.
Di sisi lain, pada beberapa orang, stres dan kecemasan bisa juga menyebabkan pergerakan usus melambat dengan sembelit.
5. Menstruasi
Menstruasi seorang wanita dapat pula memicu lebih banyak BAB.
Para ahli percaya bahwa kadar hormon ovarium yang lebih rendah (estrogen dan progesteron) selama periode haid mungkin terkait dengan prostaglandin rahim dapat memicu kram pada usus besar.
Ketika usus besar Anda kram, Anda cenderung mengalami lebih banyak BAB.
Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya
6. Efek samping obat-obatan
Jika Anda baru saja mulai minum obat atau menjalani terapi antibiotik baru, Anda bisa jadi akan mengalami BAB lebih sering.
Sebagai gambaran, antibiotik dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri yang hidup di saluran pencernaan Anda.
Sementara, obat lain dapat merangsang pergerakan saluran pencernaan (gastrointestinal). Akibatnya, Anda mungkin mengalami lebih banyak BAB atau mengalami gejala diare.
Antibiotik atau obat-obatan tertentu dapat mengubah keteraturan pergerakan usus selama Anda meminumnya.
Biasanya, tinja encer yang terkait dengan penggunaan antibiotik dapat hilang dalam beberapa hari setelah menyelesaikan perawatan.
Kunjungi dokter segera jika jadwal BAB Anda tidak kembali normal atau disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan termasuk:
Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai
7. Penyakit celiac
Alergi atau intoleransi makanan seperti penyakit Celiac dapat membuat Anda mengalami BAB lebih sering.
Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh merespons gluten secara negatif.
Gluten ditemukan terutama dalam produk gandum, gandum hitam (rye), dan barley.