Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Hipertensi Resisten

Kompas.com - 28/02/2021, 08:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya memerlukan obat khusus untuk mengontrol gejalanya.

Namun, adakalanya obat yang biasa dikonsumsi tidak cukup ampuh untuk mengendalikan hipertensi.

Menurut spesialis hipertensi George Thomas, tekanan darah tinggi seringkali bisa diatas dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup tetapi hipertensi resisten tidak mudah untuk diatasi.

Baca juga: Mengapa Gejala Awal Penyakit Jantung Pada Wanita Sulit Dideteksi?

Apa itu hipertensi resisten?

Tekanan darah tinggi juga populerdengan julukan "silent killer" karea gejalanya seringkali tidak jelas.

Bahkan, mereka yang mengalami tekanan darah tinggi seringkali tidak menyadarinya hingga memicu komplikasi serius karena penanganan yang terlambat.

Selain itu, hipertensi juga sulit dikendalikan meskidengan pengobatan khusus.

Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipertensi resisten.

Hipertensi resisten adalah kegagalan untuk mengontrol tekanan darah meski telah mengonsumsi dosis maksimum dari obat yang diberikan dokter," ucap Thomas.

Orang yang mengalami tekanan darah resisten biasanya tetap tidak bisa mengontrol gejalanya meski telah mengonsumsi dosis maksimum dari tiga obat tekanan darah yang berbeda, termasuk pil air (diuretik).

Apa penyebabnya?

Beberapa hal yang bisa memicu tekanan darah resisten antara lain:

1. Gaya hidup buruk

Jika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi natrium, merokok, mengonsumsi banyak alkohol, atau kelebihan berat badan dan tidak berolahraga, pengobatan yang Anda jalani tidak akan memberikan hasil optimal.

2. Efek obat lain

Pengobatan yang Anda ambil untuk hal-hal lainjuga bisa memicu hipertensi resisten.

NSAIDS (obat antiinflamasi non steroid, seperti ibuprofen), kontrasepsi oral dan dekongestan hidung juga bisa meningkatkan tekanan darah.

3. Gangguan tidur

Gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif dapat menyebabkan hipertensi resisten.

4. Gangguan hormon atau vaskular

Jika faktro gaya hidup dan pengobatan telah cukup baik namun tekanan darah masih tidak terkontrol, kemungkinan besar hal tersebut bisa dipicu oleh masalah hormon atau masalah vaskular.

Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini, Berikut Gejala Awal Kanker Paru

Bagaimana mengatasinya?

Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi hipertensi resisten, antara lain:

  • Pastikan mengonsumsi obat hipertensi dengan benar dan pada waktu yang dijadwalkan.
  • Jika obat menyebabkan efek samping serius, konsultasikan dengan dokter.
  • Ikuti diet rendah natrium (kurang dari 2,3 gram per hari).
  • Ikuti diet DASH, yang mencakup banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
  • Berolahraga secara teratur - tetapi bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu jika sudah lama Anda tidak aktif secara fisik. Mengurangi program latihan secara perlahan bisa menjadi pilihan terbaik Anda.
  • Batasi jumlah makanan olahan yang Anda makan - biasanya makanan tersebut mengandung natrium tinggi.
  • Batasi asupan alkohol Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau