KOMPAS.com - Mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi biasanya memerlukan obat khusus untuk mengontrol gejalanya.
Namun, adakalanya obat yang biasa dikonsumsi tidak cukup ampuh untuk mengendalikan hipertensi.
Menurut spesialis hipertensi George Thomas, tekanan darah tinggi seringkali bisa diatas dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup tetapi hipertensi resisten tidak mudah untuk diatasi.
Baca juga: Mengapa Gejala Awal Penyakit Jantung Pada Wanita Sulit Dideteksi?
Tekanan darah tinggi juga populerdengan julukan "silent killer" karea gejalanya seringkali tidak jelas.
Bahkan, mereka yang mengalami tekanan darah tinggi seringkali tidak menyadarinya hingga memicu komplikasi serius karena penanganan yang terlambat.
Selain itu, hipertensi juga sulit dikendalikan meskidengan pengobatan khusus.
Baca juga: Kelainan Kulit yang Umum pada Lansia: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipertensi resisten.
“Hipertensi resisten adalah kegagalan untuk mengontrol tekanan darah meski telah mengonsumsi dosis maksimum dari obat yang diberikan dokter," ucap Thomas.
Orang yang mengalami tekanan darah resisten biasanya tetap tidak bisa mengontrol gejalanya meski telah mengonsumsi dosis maksimum dari tiga obat tekanan darah yang berbeda, termasuk pil air (diuretik).
Baca juga: 6 Tanda Kerusakan Organ Hati yang Terlihat pada Kulit, Apa Saja?
Beberapa hal yang bisa memicu tekanan darah resisten antara lain:
1. Gaya hidup buruk
Jika Anda mengonsumsi makanan yang tinggi natrium, merokok, mengonsumsi banyak alkohol, atau kelebihan berat badan dan tidak berolahraga, pengobatan yang Anda jalani tidak akan memberikan hasil optimal.
2. Efek obat lain
Pengobatan yang Anda ambil untuk hal-hal lainjuga bisa memicu hipertensi resisten.
Baca juga: 15 Ciri-ciri Hb Rendah yang Perlu Diketahui: Waspadai Tanda-Tandanya
NSAIDS (obat antiinflamasi non steroid, seperti ibuprofen), kontrasepsi oral dan dekongestan hidung juga bisa meningkatkan tekanan darah.