Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengobati Anosmia dengan Latihan Mencium Bau

Kompas.com - 05/03/2021, 08:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Cara mengobati anosmia secara alami yang terbukti ampuh salah satunya bisa lewat latihan mencium bau untuk mengasah indra penciuman.

Seperti diketahui, anosmia adalah kondisi saat hidung tidak bisa mencium bau atau tidak peka terhadap bau.

Penyebab anosmia bisa beragam yakni infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, sinusitis kronis, cedera kepala, sampai gangguan saraf seperti penyakit stroke dan parkinson.

Baca juga: Butuh Waktu Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh?

Anosmia juga merupakan gejala Covid-19 yang banyak dikeluhkan selain demam, batuk, pilek, sampai sakit tenggorokan.

Sebelum mengulas cara mengobati anosmia dengan melatih indra penciuman, simak lebih dulu efektivitas perawatan ini.

Efektivitas latihan mencium bau untuk anosmia

Studi kohort retrospektif di pengujung 2020 yang dirilis di jurnal Laryngoscope mengungkap potensi manfaat melatih indra penciuman untuk mengobati anosmia secara alami.

Para peneliti menganalisis data 153 penderita gangguan indra penciuman pasca-infeksi atau post-infectious olfactory dysfunction (PIOD) di Jerman pada medio 2008-2018.

Indra penciuman para pasien dilatih dengan mencium beragam aroma seperti kayu putih, lemon, bunga mawar, kayu manis, cokelat, kopi, lavender, madu, sampai stroberi.

Di awal percobaan, kemampuan hidung dalam mencium bau ditakar dan diuji lagi setelah enam bulan menjalani latihan.

Setelah enam bulan latihan mencium bau, para ahli mendapati seluruh peserta penelitian kondisi anosmianya membaik.

Tak hanya penderita yang mengalami anosmia dan parosmia, orang lanjut usia yang semula tidak peka bau kondisinya jadi lebih baik.

Baca juga: Anosmia Tak Hanya Gejala Covid-19, Kenali Penyebab Lainnya

Para peneliti lantas menyimpulkan, latihan mencium bau potensial sebagai cara mengobati anosmia secara alami.

Latihan mencium bau bisa membantu saraf penciuman untuk beregenerasi,” jelas profesor otolaringologi dari Harvard Medical School, Benjamin S. Bleier, MD, FACS, kepada Verywell Health (4/12/2020).

Paparan bau yang berulang tersebut dapat meningkatkan kemampuan saraf di sekitar hidung sekaligus membantu menyembuhkan saraf penciuman yang rusak.

Menurut Profesor Bleier, penelitian terkait efektivitas latihan mencium bau tidak spesifik ditunjukan untuk mengatasi anosmia terkait Covid-19.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau