KOMPAS.com- Banyak orang berkata sarapan itu penting untuk memulai aktivitas di pagi hari.
Faktanya, banyak juga orang yang melewatkan waktu sarapan.
Ahli diet terdaftar Andrea Dunn mengatakan, rutinitas sarapan mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Menurutnya, memang banyak riset yang membuktikan pentingnya sarapan untuk kesehatan.
Sayangnya, riset tersebut hanya bersifat observasional,bukan uji klinis.
"Jadi, jika Anda adalah seseorang yang tidak bangun dalam keadaan lapar, menunda sarapan mungkin lebih baik," ucap dia.
Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mendengarkan isyarat lapar dari tubuh untuk mengetahui betapa pentingnya sarapan.
"Apa yang Anda makan sepanjang hari lebih penting daripada stres saat sarapan," tambahnya.
Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai
Meski demikian, bukan berarti nasihat agar tidak melewatkan sarapan di pagi hari adalah hal yang sia-sia.
Berdasarkan riset obeservasional, sarapan memiliki manfaat berikut:
1. Meningkatkan energi
Sarapan membantu tubuh untuk memasok energi. Bahkan, sarapan juga bisa menurunkan berat badan.
Dengan sarapan, tubuh juga memiliki lebih banyak energi untuk beraktivitas.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Pagi hari adalah saat tubuh paling sensitif terhadap insulin, yaitu momen di mana tubuh menggunakan gula darah dengan lebih efektif.
Jadi, ini saat yang tepat untuk memilih karbohidrat yang mengandung serat untuk membantu menurunkan kolesterol.
3. Menurunkan risiko diabetes
Satu studi observasi menemukan orang yang melewatkan sarapan empat hingga lima hari seminggu mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 hingga 55 persen.
4. Mengurangi kabut otak
Otak membutuhkan bahan bakar untuk berfungsi optimal. Sarapan dapat membantu Anda lebih waspada, fokus, dan bahagia.
Baca juga: 6 Manfaat Vitamin C untuk Wanita
Untuk mendapatkan manfaat sarapan, Anda bisa mengonsumsi menu berikut:
- Biji-bijian utuh
Biji-bijian utuh yang bisa dikonsumsi sebagai menu sarapan misalnya gandum utuh, baik dalam bentuk sereal atau diolah menjadi roti.
- Protein tanpa lemak
Contohnya termasuk telur, daging tanpa lemak, kacang-kacangan dan kacang-kacangan.
- Produk susu rendah lemak.
Contohnya termasuk susu, yogurt tanpa gula atau gula rendah, dan keju rendah lemak, seperti keju cottage dan keju alami.
- Buah-buahan dan sayur-sayuran.
Contohnya termasuk buah dan sayuran segar atau beku, minuman jus murni tanpa tambahan gula, dan smoothie buah dan sayuran.