KOMPAS.com - Emfisema adalah penyakit paru-paru yang jamak berkembang setelah seseorang merokok selama bertahun-tahun.
Emfisema termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) bersama dengan penyakit asma dan bronkitis kronis.
Penyakit ini dapat merusak dinding kantong udara di paru-paru atau alveoli. Bagian paru-paru tersebut memiliki dinding tipis dan sangat rapuh.
Baca juga: 8 Gejala Radang Paru-paru yang Pantang Disepelekan
Pemilik paru-paru sehat punya sekitar 300 juta alveoli. Saat menghirup udara, alveoli meregang dan menarik oksigen masuk dan membawanya ke darah.
Ketika mengembuskan napas, alveoli menyusut dan mendorong karbon dioksida ke luar dari tubuh.
Pada penderita emfisema, alveoli dan jaringan paru-paru rusak sehingga kantong udara tidak mampu menopang saluran bronkial.
Akibatnya saluran tersebut runtuh, menyumbat jalan napas, dan menghalangi masuknya udara segar kaya oksigen ke tubuh.
Penyakit emfisema yang tidak ditangani bisa memicu komplikasi robeknya paru-paru, gangguan jantung, sampai membuat paru-paru berlubang.
Baca juga: 5 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok
Kenali gejala dan penyebab penyakit emfisema sebagai berikut.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala emfisema kerap tidak terlihat sampai tingkat kerusakan paru-paru mencapai 50 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.