KOMPAS.com - Jumlah sperma yang rendah berarti cairan (air mani) yang diejakulasikan oleh pria selama orgasme mengandung lebih sedikit sperma dari biasanya.
Dalam dunia kesehatan, jumlah sperma yang rendah dapat disebut oligospermia.
Sedangkan tidak adanya sperma disebut azoospermia.
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Jumlah sperma pria bisa dianggap lebih rendah dari biasanya jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter (ml) air mani.
Kondisi ini pun layak diantisipasi atau diwaspadai.
Pasalnya, jumlah sperma yang sedikit dapat memengaruhi peluang kehamilan.
Melansir Health Line, beberapa pria dengan oligospermia memang masih bisa membuat pasanganya hamil meski jumlah spermanya lebih sedikit.
Tapi, proses pembuahan dan kehamilan mungkin akan menjadi lebih sulit.
Pasangan dengan masalah oligospermia mungkin perlu lebih banyak upaya daripada pasangan tanpa masalah kesuburan ini.
Beberapa penyebab oligospermia yang paling umum juga dapat meningkatkan risiko pria untuk masalah kesuburan lainnya. Ini termasuk masalah motilitas sperma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.