Ini sering muncul dengan infeksi mata atau gastrointestinal.
6. Ensefalopati terkait HIV
Ensefalopati adalah istilah yang mengacu pada kelainan struktur atau fungsi otak.
Ensefalopati terkait HIV sering juga disebut sebagai demensia terkait HIV.
Ini dapat didefinisikan sebagai kondisi otak degeneratif yang memengaruhi orang dengan jumlah CD4 kurang dari 100.
Baca juga: 4 Cara Penularan HIV/AIDS dan Efektivitasnya
7. Herpes simpleks (kronis) dan herpes zoster
Herpes simpleks adalah infeksi yang dapat menghasilkan luka merah dan nyeri muncul di mulut atau area genital.
Sementara, herpes zoster atau singles, muncul dengan lepuh yang menyakitkan pada permukaan kulit.
Meskipun tidak ada obat untuk keduanya, obat-obatan tersedia untuk meringankan beberapa gejala.
8. Histoplasmosis
Histoplasmosis adalah infeksi oleh spora jamur yang sering berasal dari kotoran burung atau tanah (lingkungan).
Infeksi jamur lingkungan ini biasanya bisa diobati dengan antibiotik.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
9. Isosporiasis
Isosporiasis adalah infeksi jamur parasit yang dapat berkembang ketika seseorang minum atau bersentuhan dengan makanan dan sumber air yang terkontaminasi.
Isosporiasis dapat dirawat dengan obat antiparasit.
10. Mycobacterium avium complex
Mycobacterium avium complex adalah jenis infeksi bakteri.
Ini sering muncul pada orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah (jumlah CD4 kurang dari 50).
Jika bakteri ini masuk ke aliran darah, sering kali dapat mengakibatkan kematian.
11. Pneumocystis carinii pneumonia (PCP)
Infeksi oportunitis ini saat ini menjadi penyebab utama kematian pada orang yang hidup dengan HIV.
Pemantauan yang cermat dan terapi antibiotik saat ini digunakan untuk merawat orang setelah diagnosis mengalami PCP.
Baca juga: 3 Penyebab Pneumonia yang Perlu Diwaspadai
12. Pneumonia kronis
Pneumonia adalah infeksi di salah satu atau kedua paru-paru. Ini bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
13. Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML)
Kondisi neurologis ini sering memengaruhi orang dengan jumlah CD4 di bawah 200.
Meskipun saat ini belum ada pengobatan untuk penyakit ini, beberapa kemajuan telah ditunjukkan dengan terapi antiretroviral.