KOMPAS.com - Gejala awal penyakit HIV mungkin saja terasa ringan dan mudah hilang.
Tetapi, meskipun ringan atau bahkan tanpa gejala yang terlihat, orang dengan HIV-positif masih dapat menularkan virus ke orang lain.
Itulah salah satu dari banyak alasan mengapa penting bagi orang-orang untuk dapat mengetahui status HIV mereka.
Baca juga: 5 Efek HIV pada Tubuh yang Baik Diketahui
Banyak gejala HIV sama di antara pria dan wanita, tetapi beberapa lainnya mungkin berbeda.
Wanita mungkin bertanya-tanya bagaimana gejala HIV pada mereka dapat berbeda dari yang terlihat pada pria.
Berikut ini adalah beberapa gejala HIV pada wanita yang mungkin saja bisa terjadi:
1. Gejala dini mirip flu
Melansir Health Line, pada minggu-minggu awal setelah tertular HIV, tidak jarang orang tanpa menunjukkan gejala.
Sementara, beberapa orang mungkin mengalami gejala mirip flu ringan.
Ini termasuk:
Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan waktu hingga 10 tahun untuk gejala yang lebih parah muncul.
Baca juga: 10 Cara Mengatasi Flu Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
2. Ruam kulit dan luka kulit
Kebanyakan orang dengan HIV mengalami masalah kulit.
Ruam adalah gejala umum HIV, dan berbagai jenis ruam kulit telah dikaitkan dengan kondisi tersebut.
Ruam kulit mungkin merupakan gejala HIV itu sendiri atau akibat dari infeksi atau kondisi yang membersamai.
Jika ruam muncul, sebaiknya minta dokter meninjau riwayat kesehatan Anda. Dokter dapat menggunakan riwayat medis lengkap untuk menentukan tes diagnostik yang diperlukan.
Luka atau lesi juga bisa terbentuk di kulit mulut, alat kelamin, dan anus orang dengan HIV.
Namun, dengan pengobatan yang tepat, masalah kulit bisa menjadi tidak terlalu parah.
Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak
3. Kelenjar bengkak
Kelenjar getah bening terletak di beberapa lokasi di tubuh manusia, termasuk leher, belakang kepala, ketiak, dan selangkangan.
Sebagai bagian dari sistem kekebalan, kelenjar getah bening menangkis infeksi dengan menyimpan sel kekebalan dan menyaring patogen.