Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tanda Jumlah Sperma Sedikit yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 28/03/2021, 20:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Jumlah sperma sedikit adalah kondisi ketika cairan (air mani) yang diejakulasikan oleh pria selama orgasme mengandung lebih sedikit sperma dari jumlah rata-rata.

Dalam dunia medis, kondisi ini dapat disebut sebagai oligospermia.

Oligospermai kiranya temasuk kondisi yang layak diwaspadai.

Baca juga: 3 Penyebab Jumlah Sperma Sedikit yang Perlu Diwaspadai

Pasalnya, jumlah sperma yang sehat sering kali diperlukan untuk kesuburan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jumlah sperma rata-rata pada pria, yakni 15 juta sperma per mililiter (ml) air mani atau lebih.

Jadi, jumlah sperma pria bisa dianggap lebih rendah jika kurang dari 15 juta sperma per ml air mani.

Berikut ini adalah klasifikasi oligospermia yang bisa dialami pria:

  • Oligospermia ringan didiagnosis ketika jumlah sperma turun antara 10 sampai 15 juta sperma/ml
  • Oligospermia sedang didiagnosis ketika jumlah sperma turun antara 5 sampai 10 juta sperma/ml
  • Oligospermia parah didiagnosis ketika jumlah sperma turun antara 0 dan 5 juta sperma/ml

Melansir Health Line, tidak jelas berapa banyak atau angka prevalensi pria yang memiliki jumlah sperma rendah dalam air mani.

Hal itu dikarenakan, tidak semua orang dengan kondisi tersebut terdiagnosis.

Hanya pria yang mengalami kesulitan membuat pasangan hamil secara alami dan pada akhirnya mencari bantuan medis yang berhasil didiagnosis.

Baca juga: 3 Penyebab Penis Susah Ereksi dan Cara Mengatasinya

Tanda jumlah sperma sedikit

Untuk mengetahui jumlah sperma secara pasti, seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter.

Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi sinyal atau tanda jumlah sperma sedikit pada pria.

Ini termasuk:

1. Kesulitan mendapatkan momongan

Melansir Mayo Clinic, tanda utama rendahnya jumlah sperma adalah ketidakmampuan untuk membuat pasangan hamil.

Terlebih, jika hasi pemeriksaan kesuburan istri menunjukkan kondisi baik-baik saja, oligospermia bisa menjadi kondisi yang patut dicurigai.

Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?

2. Disfungsi seksual

Masalah dengan fungsi seksual, misalnya, dorongan seks rendah atau kesulitan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) bisa menjadi tanda adanya kondisi yang dapat pula menyebabkan jumlah sperma sedikit.

3. Nyeri, bengkak, atau benjolan di area testis

Adanya nyeri, bengkak atau benjolan pada testis dapat menunjukkan adanya infeksi atau gangguan pada organ penghasil sperma ini.

4. Rambut wajah atau tubuh berkurang

Berkurangnya jumlah rambut pada wajah pria atau tubuh dapat dikaitkan dengan adanya kelainan kromosom dan gangguan hormonal.

Nah, kelainan kromosom dan hormon juga bisa menjadi penyebab jumlah sperma sedikit.

Pada beberapa pria, masalah mendasar seperti kelainan kromosom yang diturunkan, ketidakseimbangan hormon, vena testis yang melebar, atau kondisi yang menghalangi jalannya sperma dapat menyebabkan tanda dan gejala yang berkaitan dengan oligospermia.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Penis Gatal

Lantas, kapan harus ke dokter?

Sebaiknya temui dokter segera jika Anda tidak dapat membuat pasangan hamil setelah setahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kondom.

Sementara, Anda perlu lebih cepat mendatangi dokter jika memiliki salah satu dari kondisi berikut:

  • Masalah ereksi atau ejakulasi, gairah seks rendah, atau masalah lain dengan fungsi seksual
  • Nyeri, ketidaknyamanan, benjolan atau bengkak di area testis
  • Riwayat masalah testis, prostat, atau seksual
  • Operasi selangkangan, testis, penis atau skrotum

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat dan Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com