KOMPAS.com – HIV adalah penyakit yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus.
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Virus HIV dapat masuk ke dalam sel darah putih dan merusaknya, sehingga jumlah sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi akan menurun.
Sebagai akibat dari kondisi tersebut, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan penderitanya mudah terkena berbagai penyakit.
Baca juga: Akhiri HIV/AIDS pada 2030, Perkuat Kolaborasi dan Tingkatkan Solidaritas!
Sebuah infeksi pada pengidap HIV dapat disebut sebagai infeksi oportunistik karena berbagai macam mikroba penyebab infeksi, mulai dari bakteri, jamur, parasit, dan virus lainnya muncul mengambil kesempatan selagi daya tahan tubuh sedang lemah-lemahnya.
Melansir Health Line, secara umum, komplikasi HIV tidak akan terjadi jika jumlah sel CD4 (jenis sel darah putih atau limfosit) tubuh lebih tinggi dari 500 sel per millimeter kubik.
Sebagian besar komplikasi yang mengancam jiwa terjadi ketika jumlah CD4 turun di bawah 200 sel per millimeter kubik.
Infeksi oportunistik mungkin hanya memiliki sedikit atau tidak menimbulkan dampak signifikan pada orang dengan sistem kekebalan yang sehat.
Namun, infeksi oportunistik dapat menyebabkan efek yang “menghancurkan” bagi orang yang hidup dengan HIV.
Infeksi oportunistik biasanya muncul ketika jumlah sel CD4 turun di bawah 200 sel per millimeter kubik. Kondisi ini dianggap sebagai kondisi HIV stadium 3 atau terdefinisi AIDS.
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan