KOMPAS.com - Penyakit infeksi paru-paru rentan menyerang anak-anak, kalangan lansia, pemilik daya tahan tubuh lemak, dan perokok.
Infeksi paru-paru adalah penyakit peradangan yang memengaruhi bagian saluran udara sampai kantong udara paru-paru.
Penyakit ini bisa menyebabkan nanah dan lendir menumpuk di paru-paru. Dampaknya, saluran udara jadi bengkak dan memicu sesak napas.
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Melansir Better Health, penyebab infeksi paru-paru di antaranya virus, bakteri, jamur, kebiasaan merokok, sampai paparan bahan kimia berbahaya dalam waktu lama.
Gangguan pada bagian sistem pernapasan ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Berikut beberapa gejala infeksi paru-paru yang perlu diwaspadai:
Hati-hati jika Anda mengalami batuk berdahak yang tak kunjung sembuh selama beberapa minggu.
Melansir Healthline, batuk berdahak terkait infeksi paru-paru terkadang disertai darah, lendirnya berwarna putih, kehijauhan, atau abu-abu kekuningan.
Dada sakit bukan hanya terkait penyakit jantung. Masalah kesehatan ini juga bisa jadi tanda infeksi paru-paru.
Dada sakit pada penyakit paru nyerinya cenderung seperti ditusuk-tusuk. Selain itu, rasa nyerinya cenderung memburuk saat digunakan untuk batuk atau bernapas dalam-dalam.
Terkadang, rasa sakit tersebut menjalar dari dada sampai ke punggung tengah dan atas.
Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan
Demam merupakan salah satu mekanisme tubuh saat melawan infeksi. Suhu tubuh normal biasanya di bawah 37 derajat Celsius.
Penderita infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri biasanya mengalami demam tinggi dengan suhu sampai 40,5 derajat Celsius.
Setiap demam tinggi, tubuh biasanya berkeringat, panas dingin, nyeri otot, dehidrasi, sakit kepala, dan badan lemah.
Segera ke dokter jika demam di atas 38,9 Celsius, atau demam berlangsung lebih dari tiga hari.
Saat paru-paru terinfeksi, bagian otot tubuh sampai ke punggung biasanya terasa nyeri.