KOMPAS.com - Kista merupakan jaringan abnormal yang berbentuk kapsul tertutup dengan struktur seperti kantung.
Biasanya, kista berisi carian, gas, atau jaringan setengah pacat. Ukuran kista bervariasi dari mikroskopis hingga sangat besar.
Kista yang sangat besar dapat menggantikan organ dalam. Sebagian besar bersifat jinak, tetapi beberapa kista bisa bersifat kanker atau prakanker.
Kista memiliki membran yang berbeda dan dipisahkan dari jaringan di dekatnya. Bagian luar (kapsul) kista disebut dinding kista.
Jika kista terinfeksi, bagian dalamnya akan berisi nanah dan berubah menjadi abses.
Baca juga: Mengenal Rhabdomyosarcoma, Kanker Langka yang Sering Menyerang Otot
Kista biasa terjadi di bagian tubuh mana saja. Munculnya kista seringkali terjadi karena infeksi atau kelenjar sebaceous yang tersumbat.
Beberapa penyebab umum kista lainnya bisa berupa:
Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menyebabkan rasa sakit kecuali jika pecah, terinfeksi, atau meradang.
Tanda dan gejala akan sangat bervariasi tergantung pada jenis kista itu.
Dalam banyak kasus, seseorang pertama kali menyadari adanya benjolan yang tidak normal, terutama ketika kista berada tepat di bawah kulit.
Banyak kista internal, seperti yang terjadi di ginjal atau hati, mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Adanya kiste tersebut mungkin tidak terlihat sampai pemindaian pencitraan - seperti MRI, CT, atau pemindaian ultrasound - mendeteksinya.
Jika kista berkembang di otak, dapat menyebabkan sakit kepala dan gejala lainnya.
Kista payudara juga bisa menyebabkan nyeri.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Picu Efek Samping Mirip Kanker Payudara, Berbahayakah?
Pilihan pengobatan untuk kista bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kista, lokasinya, ukurannya, dan tingkat ketidaknyamanan yang ditimbulkannya.
Untuk kista ukuran besar yang menyebabkan gejala, dokter mungkin merekomendasikan operasi pengangkatan.