Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Obat Infeksi Paru-paru Sesuai Penyebabnya

Kompas.com - 09/04/2021, 08:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit infeksi paru-paru membutuhkan obat tepat agar tidak terjadi komplikasi yang bisa merusak organ pernapasan ini.

Infeksi paru-paru yang tidak mendapatkan perawatan medis tepat rentan menyebabkan terbentuknya jaringan parut di paru-paru.

Apabila sudah berlarut-larut, kondisi seperti itu sudah tidak bisa diobati lagi. Untuk itu, penyakit ini perlu segera diobati begitu gejalanya muncul.

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Paru-paru yang Pantang Diselepekan

Melansir Better Health, gejala infeksi paru-paru yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Napas jadi cepat, pendek-pendek, atau sesak
  • Batuk dengan dahak berwarna cokelat atau kehijauan
  • Demam, terkadang sampai berkeringat atau menggigil kedinginan
  • Tidak enak badan
  • Bibir atau kuku kebiruan
  • Sakit perut
  • Dada terasa sakit
  • Sakit kepala
  • Tidak nafsu makan
  • Muntah, diare, badan lemas

Jika muncul gejala infeksi paru-paru di atas, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: 10 Gejala Infeksi Paru-paru yang Perlu Diketahui

Dokter dapat mengetahui penyebab mendasar penyakit dengan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan rontgen dada, cek dahak, sampai tes darah.

Cara mengobati penyakit ini akan disesuaikan dengan penyebab infeksi paru-paru yang mendasar.

Untuk penyakit infeksi paru-paru yang terkait bronkitis, perawatan bisa dilakukan di rumah sembari minum obat.

Sedangkan untuk infeksi paru-paru yang terkait pneumonia, terkadang pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

Berikut beberapa jenis obat infeksi paru-paru sesuai jenis penyebab mendasar penyakit:

1. Obat infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri

Melansir Healthline, penyakit infeksi paru-paru karena bakteri dapat disembuhkan dengan obat antibiotik.

Setelah diberi obat antibiotik, gejala penyakit biasanya sudah jauh berkurang dalam rentang waktu satu sampai dua hari.

Tapi, gejala batuknya biasanya tidak langsung hilang, dan butuh waktu selama beberapa hari atau minggu sampai sembuh.

Kendati tubuh pasien sudah terasa lebih bugar setelah minum obat, tapi pastikan pasien minum obat sampai tuntas sesuai petunjuk dokter.

Minum obat antibiotik sembarangan atau tidak sesuai petunjuk dokter rentan menyebabkan bakteri rentan resisten atau kebal saat diobati dengan obat sejenis di lain waktu.

Selain minum obat sesuai petunjuk dokter, pastikan pasien minum banyak air putih, banyak istirahat, tidur dengan bantal yang lebih tinggi, dan setop merokok.

Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan

2. Obat infeksi paru-paru yang disebabkan virus

Obat antibiotik tidak bisa mengatai infeksi paru-paru yang disebabkan infeksi virus.

Untuk mengobati infeksi virus, pasien mengandalkan daya tahan tubuhnya sendiri untuk melawan infeksi.

Untuk membantu tubuh melawan infeksi paru-paru karena virus, pastikan pasien:

  • Minum obat penurun demam
  • Minum banyak air putih
  • Minum teh herbal seperti seduhan jahe yang diberi madu
  • Sering berkumur dengan air garam
  • Banyak beristirahat

Baca juga: 10 Gejala TBC Paru dan Penyebabnya

Untuk infeksi paru-paru yang cukup parah, pasien perlu tinggal di rumah sakit selama proses pemulihan.

Selama di rumah sakit, penderita akan diberi obat, infus, atau terapi pernapasan apabila ada gejala sesak napas.

Jika pemberian obat infeksi paru-paru tidak membaik dalam waktu enam minggu, penyakit penderita akan dievaluasi ulang.

Segera ke rumah sakit apabila selama menjalani perawatan di rumah penderita mengalami sesak napas, demam tinggi, atau penyakitnya semakin parah.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hipertensi Paru, Gejala, dan Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau