Maka tidak heran pada penderita dehidrasi, produksi urine mereka akan ditemukan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.
3. Gangguan elektrolit dan kejang
Elektrolit, seperti kalium dan natrium diperlukan untuk membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel.
Jika elektrolit dalam tubuh tidak seimbang, pesan kelistrikan normal dapat bercampur, yang bisa menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang hilangnya kesadaran.
4. Volume darah rendah (syok hipovolemik)
Syok hipovolemik adalah salah satu bahaya dehidrasi yang paling serius dan terkadang mengancam jiwa.
Syok hipovolemik terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen dalam tubuh.
Baca juga: 2 Efek Gula Darah Rendah pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Mengingat bahayanya, dehidrasi penting untuk dapat diantisipasi sedini mungkin.
Melansir Health Line, tersedia sejumlah cara mencegah dehidrasi yang baik dilakukan.
Secara umum, berikut ini beberapa di antaranya:
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa orang dewasa sedikitnya memerlukan asupan air putih 8 gelas setiap hari.
Jika kadar air dalam tubuh sampai berkurang sebanyak 2 persen, seseorang biasanya akan mulai merasakan gejala dehidrasi dan keletihan.
Maka, penuhi kebutuhan cairan Anda sehari-hari demi terhindar dari drehidrasi dan mendukung kondisi kesehatan secara umum.
Baca juga: Minum Jus atau Infused Water, Mana yang Lebih Baik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.