KOMPAS.com - Sianida adalah racun paling terkenal yang sering disebut-sebut dalam film misteri atau pembunuhan.
Jenis racun juga sering digunakan oleh para tersangka pembunuhan yang beritanya banyak bermunculan di televisi.
Baca juga: Penyebab Stunting dan Cara Mengatasinya
Sianida digunakan untuk menyebut bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN).
Bahan kimia ini sebenarnya banyak ditemukan di makanan nabati yang aman untuk di makan seperti almond, kedelai, dan bayam.
Sianida juga bisa ditemukan dalam senyawa nitril tertentu yang digunakan dalam pengobatan seperti citalopram (Celexa) dan simetidin (Tagamet).
Nitril juga tidak begitu beracun karena tidak mudah melepaskan ion karbon-nitrogen, yang bertindak sebagai racun dalam tubuh.
Selain itu, sianida juga bisa menjadi produk sampingan metabolisme dalam tubuh manusia.
Bahan kimia ini dihembuskan dalam jumlah rendah dalam setiap tarikan napas.
Meski demikian, ada beberapa bentuk sianida yang bisa berbahaya bagi manusia. Berikut jenis sianida tersebut:
Jenis sianida ini bisa berupa zat padat, cairan, atau gas.
Jenis sianida itulah yang sering disebut-sebut dalam cerita pembunuhan atau digunakan oleh para tersangka.
Sianida beracun bisa melepaskan gas hidrogen sianida, zat kimia yang sangat beracun yang mengandung zat asfiksia yang mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan oksigen.
Paparan sianida beracun ini bisa berakibat fatal. Hal ini bisa berefek ke seluruh tubuh (sistemik), terutama mempengaruhi sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen rendah.
Sistem organ yang paling sensitif terhadap kadar oksigen yang rendah antara lain sistem saraf pusat (otak), sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), dan sistem paru (paru-paru).
Baca juga: Infeksi Jamur Penis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala paparan racun sianida mungkin muncul dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah terpapar.
Berikut yang terjadi ketika kita terpapar sianida beracun:
Keracunan sianida juga bisa terjadi ketika kita menggunakan penghapus cat kuku mengandung senyawa sianida organik seperti asetonitril (metil sianida) dalam jumlah berlebihan.
Mengonsumsi makanan nabati mengandung sianida secara berlebihan seperti aprikot atau persik juga bisa membuat kita keracunan sianida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.