KOMPAS.com – Morning sickness adalah istilah untuk menggambarkan kejadian mual dan muntah saat hamil.
Tidak seperti namanya, morning sickness pada dasarnya bisa terjadi kapan saja, bukan hanya pada pagi hari.
Beberapa wanita hamil mungkin memag hanya mengalami mual dan muntah di pagi hari.
Baca juga: 12 Tanda Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Tetapi, mual saat hamil pada kenyataanya bisa terjadi pada waktu kapan pun, termasuk pada siang atau malam hari.
Gejala morning sickness yang muncul pada malam hari bahkan terkadang bisa lebih parah atau merepotkan daripada yang terjadi pada pagi hari, sehingga mengganggu tidur ibu hamil.
Merangkum Medical News Today, pada dasarnya penyebab morning sickness belum diketahui secara pasti. Ini juga berlaku untuk kejadian morning sickness pada malam hari.
Tapi, perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan kemungkinan berperan besar terhadap kejadian morning sickness ini.
Perubahan indera penciuman yang lebih sensitif dan kerja fungsi pencernaan yang berkurang selama kehamilan juga mungkin berpengaruh.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi yang tidak terkait, seperti penyakit tiroid atau penyakit hati dapat menyebabkan mual atau muntah yang sangat parah pada ibu hamil.
Wanita yang mengandung anak kembar mungkin juga mengalami gejala morning sicknes yang lebih parah.
Baca juga: 6 Bahaya Darah Tinggi pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Mual dalam kehamilan biasanya dimulai pada usia kandungan minggu ke lima atau ke enam.
Pada beberapa wanita, mual pada kehamilan bahkan mungkin bisa dimulai paling cepat dua minggu setelah pembuahan.
Morning sickness ini kemudian bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, tetapi umumnya akan mereda menjelang akhir trimester pertama.
Beberapa wanita mungkin mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan mereka. Bentuk morning sickness yang lebih parah ini disebut hiperemesis gravidarum.
Hanya sekitar tiga persen wanita yang mengalami kondisi ini.