KOMPAS.com - Asma adalah salah satu penyakit kronis yang terjadi pada saluran penapasan. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas sehingga menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.
Dikutip dari WebMD, peradangan yang dimaksud terjadi pada saluran bronkial dengan peningkatan sekresi lengket atau lendir. Lendir yang berlebih di saluran napas inilah yang kemudian akan membuat sesorang sulit bernapas.
Baca juga: 5 Beda Asma dan Bronkitis yang Perlu Diketahui
Untuk beberapa orang, asma merupakan adalah gangguan ringan. Tapi, untuk sebagian orang lainnya, kondisi ini dapat menjadi masalah besar dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bahkan, serangan asma juga dapat mengancam nyawa.
Kabar buruknya, kondisi ini merupakan penyakit jangka panjang yang tidak dapat sembuhkan.
Meski begitu, gejala asma dapat dikontrol. Apalagi jika orang dengan kondisi ini sering memeriksakan diri untuk melacak tanda dan gejalanya.
Gejala asma biasanya dirasakan berbeda bagi masing-masing orang.
Malansir dari Mayo Clinic, seseorang bahkan dapat merasakan gejala asma hanya pada waktu-waktu tertentu saja seperti saat berolahraga atau kelelahan. Tapi, beberapa orang dapat mengalami gejalanya sepanjang waktu.
Secara umum, beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang mengalami serangan asma adalah:
Sekilas gejala tersebut terlihat biasa saja dan mirip dengan gejala penyakit lain. Untuk menegakkan diagnosis sesorang mengidap asma harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter.
Baca juga: Musim Hujan Picu Serangan Asma, Begini Cara Mencegahnya
Dokter biasanya dapat mendiagnosis asma dengan menanyakan gejala dan melakukan beberapa tes sederhana.
Penyebab asma sampai saat ini tidak diketahui. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya serangan asma.
Dilansir dari NHS, Asma dapat dipicu oleh beberapa hal, di antaranya:
Mengindentifikasi pemicu serangan asma dapat membantu kita mengatasi dan mengendalikan gejalanya.
Selain pemicu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma.