Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2021, 20:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Aterosklerosis bisa menyebabkan penyempitan atau penyumbatan arteri di penis, mencegah aliran darah yang diperlukan ke penis untuk menghasilkan ereksi.

Banyak obat resep juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Ini termasuk:

Obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi

  • Obat jantung seperti digoksin
  • Beberapa diuretik
  • Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat, termasuk beberapa pil tidur dan amfetamin
  • Obat untuk mengatasi kecemasan
  • Antidepresan, termasuk monoamine oxidase inhibitor (MAOIs), selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan antidepresan trisiklik
  • Obat penghilang rasa sakit opioid
  • Beberapa obat kanker, termasuk agen kemoterapi
  • Obat perawatan prostat
  • Antikolinergik
  • Obat hormon
  • Obat tukak lambung simetidin

Namun, siapa pun yang mengonsumsi obat resep harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menghentikan atau mengganti obat.

Penyebab fisik  dilaporkan menyumbang 90 persen kasus disfungsi ereksi atau penyebab psikologis jauh lebih jarang.

Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini

2. Penyebab psikologis

Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang pria bisa jadi sejak awal mengalami disfungsi ereksi dan mungkin tidak pernah sam asekali mencapai ereksi. Kondisi ini disebut disfugsi ereksi primer.

Penyebab disfungsi ereksi primer hampir selalu faktor psikologis jika tidak ada deformitas anatomis atau masalah fisiologis yang jelas.

Faktor psikologis tersebut dapat meliputi:

  • Depresi, kecemasan, atau kondisi kesehatan mental lainnya
  • Stres
  • Masalah hubungan karena stres, komunikasi yang buruk atau masalah lain

Sebagian besar kasus disfungsi ereksi bersifat sekunder. Ini berarti fungsi ereksi awalnya normal, tetapi kemudian menjadi bermasalah. 

Penting untuk dicatat bahwa mungkin ada tumpang tindih antara penyebab medis dan psikologis pada kasus disfungsi ereksi.

Misalnya, jika seorang pria mengalami obesitas, perubahan aliran darah dapat memengaruhi kemampuannya untuk mempertahankan ereksi yang merupakan penyebab fisik. Namun, pria ini mungkin juga merasa tidak percaya diri yang dapat memengaruhi fungsi ereksi dan merupakan penyebab psikologis.

Untuk pria, sebaiknya jangan pernah ragu ragu untuk bisa segera berbicara dengan dokter ketika mencurigai mengalami disfungsi ereksi. Konsultasi dengan dokter kiranya juga perlu dilakuka ketika seorang pria mengalami masalah seksual lainnya, seperti ejakulasi dini atau tertunda.

Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau