Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Salah Kaprah, Apa Beda Purging dan Breakout?

Kompas.com - 19/05/2021, 10:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi para beauty enthusiast, istilah purging vs breakout pasti tidak asing lagi.

Kedua istilah ini memang semakin sering digunakan seiring tingginya tren produk perawatan kulit atau skincare.

Namun, terkadang banyak orang yang masih belum tahu perbedaan antara keduanya.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Jerawat Karena Masker

Hal ini disebabkan efek yang timbul antara keduanya hampir sama, sehingga susah untuk membedakannya.

Akibatnya, banyak orang salah dalam menanganinya sehingga kulit malah menjadi rusak.

Oleh karena itu, berikut penjelasan seputar purging dan breakout beserta perbedaannya dan cara mengatasinya.

Apa itu purging?

Dikutip dari jurnal Molecular biology of the cell, purging adalah kondisi ketika semua kotoran di bawah kulit dibawa ke permukaan kulit.

Proses ini biasanya terjadi setelah menggunakan produk perawatan kulit atau skincare dengan kandungan retinol, acids, dan vitamin C.

Adapun efek yang muncul biasanya akan ada jerawat ringan di wajah.

Namun, tak perlu khawatir, jerawat yang muncul hanya bersifat sementara.

Jerawat tersebut berangsur-angsur akan menghilang setelah semua kotoran dikeluarkan ke permukaan kulit.

Proses ini biasanya memakan waktu yang relatif lama.

Oleh sebab itu, ketika muncul jerawat ringan di wajah setelah menggunakan suatu produk perawatan kulit tertentu, alangkah baiknya untuk terus menggunakannya.

Hal ini dilakukan agar mendapatkan efek maksimal.

Baca juga: 10 Cara Membuat Wajah Bebas Jerawat

Apa itu breakout?

Dilansir dari Skincare.com, tidak ada definisi tunggal tentang breakout.

Namun, breakout dikenal untuk menjelaskan munculnya jerawat di wajah.

Ada beberapa jenis jerawat yang biasa dialami oleh seseorang, seperti jerawat komedo, jerawat papula, jerawat hormonal, dan lain sebagainya.

Penyebab munculnya jerawat ini pun bermacam-macam, mulai dari kelebihan minyak, bakteri, faktor hormonal, dan lain sebagainya.

Perbedaan purging dan breakout

Tidak mudah memang mengenali purging dan breakout.

Namun, kemunculannya bisa dikenali dari komposisi produk perawatan kulit yang digunakan.

Jika produk yang digunakan tidak mengandung bahan untuk pergantian sel, kemungkinan besar itu adalah breakout.

Sebaliknya, jika produk yang digunakan mengandung bahan yang bisa mempercepat pergantian sel kulit, itu berarti purging.

Di samping itu, mengidentifikasi purging dan breakout dapat dilakukan dengan melihat lokasi munculnya jerawat.

Purging pada umumnya terjadi di seluruh wajah sekaligus tak lama setelah menggunakan produk.

Baca juga: 7 Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Diwaspadai

Sementara itu, breakout biasanya muncul secara acak dan tidak bergerombol.

Cara mengatasi purging dan brakout

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi purging dan breakout, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Cuci Muka secara rutin

Merangkum dari Medical News Today, mencuci muka secara rutin dapat membantu mengatasi masalah purging dan breakout.

Hal ini disebabkan, kotoran dan minyak berlebih pada kulit dapat terangkat.

Namun, jangan terlalu sering mencuci muka karena dapat menyebabkan kulit wajah kering.

Idealnya, cuci muka dilakukan dua kali sehari.

2. Jangan pencet jerawat

Memencet jerawat mungkin merupakan godaan bagi beberapa orang.

Akan tetapi, ternyata kebiasaan memencet jerawat dapat menyebabkan peradangan dan muncul jaringan parut.

Alih-alih memencet jerawat, perawatan dengan bahan alami untuk mengurangi munculnya noda.

3. Kurangi makanan berkarbohidrat tinggi

Menurut American Academy of Dermatology, makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat atau memperburuk jerawat.

Baca juga: Apakah Bawang Putih Bisa Menghilangkan Jerawat?

Makanan yang berpotensi menimbulkan masalah ini adalah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti kue, roti, nasi, dan produk susu skim.

4. Gunakan tabir surya

Sinar matahari dapat merusak kulit karena dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak dan memperparah jerawat.

Oleh karena itu, menggunakan tabir surya sangat penting untuk melindung wajah dari sengatan sinar matahari.

Setidaknya gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 untuk melindungi kulit wajah.

5. Jangan gunakan produk perawatan kulit oil-based

Produk perawatan kulit oil-based biasanya digunakan untuk kulit kering yang hanya memproduksi minyak sedikit.

Meski demikian, di sisi lain, produk ini juga dapat menyumbat pori-pori kulit.

Oleh karena itu alangkah baiknya untuk menggunakan produk perawatan kulit yang tidak mengandung minyak dengan label "non-comedogenic".

Produk tersebut sangat baik untuk kulit yang berjerawat dan sensitif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau