Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan Penyebab Jerawat yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 21/04/2021, 14:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Jerawat (acne vulgaris) adalah penyakit peradangan kronis dari kelenjar pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, kista, dan pustula.

Bagian tubuh yang kerap ditumbuhi jerawat yakni terutama pada area wajah, bahu, lengan atas, dada, dan punggung.

Saat muncul di wajah, jerawat ini sering kali bukan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman di area kulit yang terkena, tapi juga bisa menganggu penampilan atau mengurangi rasa percaya diri.

Baca juga: Jerawat: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasi

Ada banyak faktor yang berkontribusi pada perkembangan jerawat.

Ini termasuk:

  • Faktor genetik
  • Lingkungan
  • Hormonal
  • Stres emosional
  • Trauma
  • Kosmetik
  • Obat-obatan
  • Makanan

Hubungan antara pola makan dan jerawat telah menjadi kontroversial selama ini. Namun, penelitian menunjukkan bahwa diet atau pola makan dapat memainkan perat penting dalam perkembangan jerawat.

Salah satu penelitian yang mengungkap hal tersebut diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics pada Maret 2013.

Baca juga: 17 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan makanan penyebab jerawat yang bisa diwaspadai:

1. Gula dan karbohidrat olahan

Orang dengan jerawat dilaporkan cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan daripada orang dengan sedikit atau tanpa jerawat.

Makanan yang kaya akan karbohidrat olahan, termasuk:

  • Roti, biskuit, sereal atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih
  • Pasta dibuat dengan tepung terigu
  • Nasi putih dan bihun
  • Soda dan minuman manis lainnya
  • Pemanis seperti gula tebu, sirup maple, madu atau agave

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology pada 2012 menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30 persen lebih besar terkena jerawat, sedangkan yang secara teratur makan kue memiliki risiko 20 persen lebih besar daripada orang yang tidak melakukannya.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan

Peningkatan risiko ini dapat dijelaskan oleh efek karbohidrat olahan terhadap gula darah dan kadar insulin.

Karbohidrat olahan dapat diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, sehingga bisa cepat pula meningkatkan kadar gula darah.

Saat gula darah naik, kadar insulin juga akan meningkat untuk membantu mengantarkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke sel Anda.

Nah, kadar insulin yang tinggi ini tidak baik untuk kulit.

Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.

Maka dari itu, para peneliti percaya diet rendah glikemik dapat berpengaruh terhadap penurunan risiko berjerawat maupun penurunan keparahan jerawat.

Meskipun penelitian tentang hal ini cukup menjanjikan, masih diperlukan lebih banyak lagi untuk memahami lebih lanjut bagaimana karbohidrat olahan berkontribusi pada jerawat.

2. Produk olahan susu

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk olahan susu dan keparahan jerawat pada remaja.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang secara teratur mengonsumsi susu atau es krim empat kali lebih mungkin menderita jerawat.

 

Namun, studi yang dilakukan sejauh ini belum berkualitas tinggi.

Penelitian sampai saat ini difokuskan terutama pada remaja dan orang dewasa muda dan hanya menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan hubungan sebab dan akibat.

Belum jelas bagaimana susu dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat, tetapi ada beberapa teori yang diajukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com