KOMPAS.com – Syok septik adalah tahapan akhir dari sepsis.
Syok septik juga bisa dikatakan sebagai komplikasi sepsis.
Merangkum Mayo Clinic, sepsis sendiri adalah kondisi ketika respons tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri.
Baca juga: 6 Bahaya Sepsis yang Perlu Diwaspadai
Sepsis terjadi saat bahan kimia yang dilepas sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi memicu reaksi peradangan di seluruh tubuh.
Dokter telah mengidentifikasi tiga tahapan sepsis ini, yaitu:
Perlu dipahami bahwa, sepsis termasuk konsisi yang bisa sangat berbahaya dan berpotensi mengancam jiwa.
Diperkirakan bahwa peradangan akibat sepsis bisa menyebabkan pembentukan gumpalan darah kecil.
Kondisi ini dapat menghalangi oksigen dan nutrisi mencapai organ vital.
Peradangan paling sering terjadi pada kelompok lansia atau orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Tapi, sepsis dan syok septik pada dasarnya bisa terjadi pada siapa saja.
Oleh sebab itu, maka kiranya penting bagi siapa pun orang untuk dapat mengenal berbagai gejala syok septik sebagai bagian dari upaya diagnosis dini masalah kesehatan ini.
Baca juga: 4 Tahapan dan Gejala Syok Hipovolemik, Saat Volume Darah Turun
Dilansir dari Health Line, orang yang mengalami syok septik akan mengalami gejala sepsis parah.
Sepsis parah didefinisikan sebagai sepsis dengan bukti adanya kerusakan organ yang biasanya memengaruhi ginjal, jantung, paru-paru, atau otak.
Bedanya, orang yang mengalami syok septik juga akan memiliki tekanan darah sangat rendah yang tidak merespons penggantian cairan.
Jadi, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala syok septik: